PURWOREJO – Segelas jus alpukat tersaji di meja Resto dan Kafe Dusun Sabin tak berapa lama setelah memesan. Memilih bangku di sisi ujung, pemandangan hamparan sawah menguning. Tiga petani tengah memanen padi dan gepyok merontokkan bulir padi tampak di depan mata. Tak jauh, aktivitas pemanenan padi dengan mesin juga terpantau jelas.
“Pemandangan eksotis seperti ini sangat terbatas waktunya. Kala hamparan padi menguning, petani memanen. Dalam sepekan ke depan sudah selesai panen. Pemandangan akan berubah kembali menjadi hamparan tanah sawah,” terang Kepala Desa Megulung Kidul, Pituruh, Purworejo, Malik Khairul Anam SPd MPd saat menerima Wiradesa.co Selasa 6 Maret 2023.
Di area Dusun Sabin tersedia kursi dan meja berpeneduh atap namun tanpa sekat dinding sehingga pemandangan lepas ke arah utara berupa hamparan sawah dan pegunungan tampak indah memikat. “Kalau pagi dan cuaca cerah view jauh di balik pegunungan terlihat Gunung Sindoro- Sumbing,” imbuh Anam.
Aneka minuman teh, kopi, jus, dan kuliner unggulan olahan ikan air tawar tersedia. Bila datang ke Dusun Sabin saat musim kemarau, pengunjung dapat menikmati bonus pemandangan buah anggur bergelantungan. Sebanyak 200 tanaman anggur ditanam di Dusun Sabin. Jarak tanam antarpohon 1,5 meter. Tanaman dibiarkan merambat di bagian atas tempat duduk pengunjung. “Bila tengah berbuah dan sudah masak pengunjung bisa memetik dan membelinya,” terang Anam.
Pengelolaan resto, kebun anggur, dan area gazebo Dusun Sabin diserahkan sepenuhnya kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Keberadaan BUMDes di Megulung Kidul diproyeksikan untuk mengejar peningkatan Pendapatan Asli Desa ( PADes) setempat. Ketua BUMDes Megulung Kidul, Hamzah mengatakan, dalam mengelola Dusun Sabin, target pendapatan untuk setor PADes sebesar Rp 24 juta pertahun.
“Target kami bisa setor Rp 24 juta setahun. Tapi tahun kemarin baru terealisasi Rp 12 juta. Meski belum sesuai target tapi sudah lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Pada 2021 belum ada pemasukan. Mudah-mudahan di 2023 makin baik. Kunjungan meningkat,” ujar Hamzah.
Mampu menampung kunjungan hingga 500 orang Dusun Sabin sudah kerap menjadi tempat mengagendakan berbagai acara seperti arisan, syukuran, kegiatan komunitas termasuk tempat penyelenggaraan reses anggota dewan. “Kunjungan paling ramai di akhir pekan. Untuk kebun anggur diupayakan berbuah sepanjang musim dengan teknik pemangkasan cabang yang pas. Diatur biar selalu ada buah,” imbuhnya.
Dapat ditempuh dalam perjalanan 45 menit dari arah kota Purworejo, Dusun Sabin buka tiap hari mulai pukul 09.00 hingga 22.00. Disamping sebagai tempat berkuliner, juga jadi wahana edukasi tanaman anggur, petik anggur serta penjualan bibit tanaman anggur. (Sukron)