Gerakan 234, Ikhtiar Mencari Sosok Pemimpin di 2024

Deklarasi gerakan 234 sekaligus doa bersama untuk Nusantara, Jumat, 28 Januari 2022.

MALANG – Anggota DPR-RI dapil Malang Raya, Ridwan Hisjam mendeklarasikan gerakan 234 sekaligus doa bersama untuk Nusantara. Gerakan 234 memiliki arti sendiri, yaitu (2) rakaat Subuh, (3) rakaat Mangrib, dan (4) rakaat salat Isyak, Dhuhur, Ashar.

Dalam acara yang berlangsung pada Jumat 28 Januari 2022 ini, Ridwan Hisjam menjelaskan bahwa gerakan 234 merupakan ikhtiar untuk mencari sosok pemimpin di 2024 mendatang. Pemimpin yang sesuai dengan ciri-ciri yang terterah di dalam Alquran, al-Hadits maupun yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad.

Di antaranya, siddiq (jujur) sehingga ia dapat dipercaya. Tabligh (penyampai) atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi. Amanah atau bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. Kemudian fathanah (cerdas) dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi dan mengimplementasikannya.

“Indonesia akan memasuki masa kejayaan seperti masa Majapahit. Coba kita lihat di Turki memiliki sejarah Konstantinopel dengan Sultan Muhammad al-Fatih,” papar Ridwan Hisjam.

Politisi senior itu memaparkan Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dalam hadis Ahmad. Yang artinya, “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”

Baca Juga:  Suasana Haru Sambut Kepulangan Jamaah Haji Kulonprogo

Al-Fatih berkuasa pada tahun 1451 Masehi hingga 1484. Selama berkuasa Gereja Aya (Hagia) Sophia diperintahkan agar dialihfungsikan menjadi masjid dengan nama (Hagia) Aya Sofia Camii Kabir, Masjid Agung Aya Sofia.

Kemudian tahun 1934 diubah fungsinya menjadi museum. Namun 11 Juli 2020, pengadilan menyatakan bahwa Hagia Sophia secara resmi terdaftar sebagai masjid sesuai fungsi awalnya.

“Keputusan Kabinet pada tahun 1934 yang mengakhiri penggunaannya sebagai masjid dan mendefinisikannya sebagai museum tidak mematuhi hukum. Artinya Presiden Recep Tayyip Erdogan sukses mengembalikan sejarah keemasan Sultan Muhammad al-Fatih. Dia sudah sukses menaklukkan ketidakadilan, kemiskinan, kesenjangan sosial dan menjalankan syariat Islam dengan baik dan benar,” paparnya lebih lanjut.

Namun bukan hanya Turki, Indonesia memiliki sejarah keemasan Majapahit yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang dari Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Filipina (Kepulauan Sulu, Manila (Saludung)), Sulawesi, Papua, dan lainnya

Dengan adanya sejarah tersebut, Ridwan Hisjam meyakini 2024 akan lahir sosok pemimpin yang mengembalikan kejayaan Nusantara seperti masa Majapahit. Hal tersebut tentu akan hadir jika gerakan 234 diimplementasikan.

Baca Juga:  Mahasiswa KKN-PPM UGM Kembangkan Kalikotes Klaten Sebagai Desapolitan

Salah satunya, melakukan Khatmil Qur’an dari Hari Rabu-Kamis (26-27/01). Puncaknya hari Jumat 28 Januari 2022 dilakukan zikir dan berdoa bersama untuk membumikan Indonesia makmur yang Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Kerto Raharjo. Dalam terjemahan harafiahnya adalah negeri yang memiliki kekayaan alam berlimpah, aman dan tenteram.

“Gerakan 234 ini secara bersama-sama mengikhtiarkan mendapatkan seorang pemimpin pada pemilu dan pilkada serentak pada tahun 2024 yang akan datang dengan target yang akan dicapai atau diikuti sebanyak 30% rakyat Indonesia nantinya,” harap Ridwan Hisjam.

Sementara itu, Ketua RHC (Ridwan Hisjam Center) Achmad Fajar Ridwan Hisjam mengatakan deklarasi Gerakan 234 dihadiri Mbah Mansyur atau K.H. Mansyur Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Asy-ariyah di daerah Jolotundo Mojokerto beserta santri, tokoh masyarakat, pemuda, kelompok Sholawat Nariyah,  pemerhati budaya kalangan pondok pesantren dan kelompok lainnya.

Menurutnya, peserta yang mengikuti deklarasi 234 sebanyak 500 orang. Yang hadir secara langsung sekitar 250 orang se-Malang Raya.

“Yang hadir merupakan koordinator antar kecamatan dari memantapkan gerakan 234 tersebut yang kemudian akan menggelar dan mendeklarasikan hingga pelosok desa dengan harapan mencerdaskan pemilih masa yang akan datang dalam pemilu legislatif 14 Februari 2024 maupun eksekutif 27 November 2024,” katanya. (*)

Baca Juga:  Pemuda Kwaren Rangkai Alat Handsanitizer dan Cek Suhu Otomatis Murah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *