Ingkung Mbah Wongso Ada Manis-manisnya

Sebesek Ingkung Mbah Wongso. (Foto: Wiradesa)

RASA ingkung Mbah Wongso memang beda dengan ingkung lainnya. Jika biasanya ingkung itu rasanya gurih, tetapi ingkung ini ada manis-manisnya. Sehingga cocok untuk lidah masyarakat Jogja.

“Kata dari para pelanggan, rasa ingkung Mbah Wongso beda dengan ingkung di Pajangan Bantul. Jika ingkung di Bantul itu rasanya gurih, tetapi ingkung Mbah Wongso rasanya ada manisnya,” ujar Prapto Sumardi kepada Wiradesa.co, Senin 9 September 2024.

Prapto Sumardi merupakan cucu dari Mbah Wongso, penjual kuliner olahan ikan Kali Progo. Dulu eyangnya jualan ikan ungkep, keliling ke tempat-tempat keramaian. Namanya cukup terkenal di wilayah Kembang, Nanggulan, dan sekitarnya.

Saat ditemui di rumah makan Ingkung Mbah Wongso, Jalan Godean Kenteng, Ngrojo, Kembang, Nanggulan, Kulonprogo, Prapto Sumardi menjelaskan jika tempat jualannya itu dulu rumah Mbah Wongso.

Bangunan rumahnya khas tempat tinggal orang Jawa. Ada bangunan joglo, pringgitan, sentong, gandok, dan pawon. “Rumah ini dibangun tahun 1925. Jadi sudah hampir satu abad,” jelas Prapto Sumardi yang didampingi istrinya, Erry Krisdwianti.

Baca Juga:  Antisipasi Hoaks, Para Elit Politik tak Mudah Keluarkan Informasi Kurang Valid
Prapto Sumardi dan Erry Krisdwianti di depan joglo Ingkung Mbah Wongso, Senin (9/9/2024). (Foto: Wiradesa)

Dengan rumah kuno, para pelanggan ingkung Mbah Wongso saat menikmati makanan kegemarannya seperti makan di rumah eyang. Letaknya masuk kampung, penuh pepohonan, dan vegetasi tumbuhan masih terjaga.

Rumah makannya, ada di Kampung Ngrojo Jalan Godean-Kenteng. Bagi para penggemar kuliner, yang dari Yogyakarta setelah melewati jembatan Ngapak Kali Progo, sebelum perempatan Kenteng, ke kanan sekitar 200 meter. Selain ingkung, menu yang ditawarkan ada bebek goreng dan bakmi Jowo.

Sebelum menemukan racikan bumbu yang dianggap cocok bagi para penggemar ingkung dari Yogyakarta, Prapto Sumardi mengungkapkan dirinya pernah survei ke beberapa penjual ingkung di Pajangan Bantul. Hampir semua rasanya gurih.

Bumbu masakan ingkung hampir sama, dengan brambang, bawang, tumbar, mrica, kemiri, salam, sereh, daun jeruk, jahe, laos, garam, dan gula pasir. Tapi ingkung Mbah Wongso selain rasanya ada manis-manisnya, daging ayamnya empuk.

“Ayamnya, kami memilih umurnya maksimal satu tahun dan beratnya antara sembilan sampai sepuluh ons,” ungkap Prapto Sumardi. Dengan rasa manis, pilihan ayam, dan suasana rumah eyang, rumah makan Ingkung Mbah Wongso memiliki pelanggan tetap. Bahkan 50 persen lebih pembelinya merupakan pelanggan tetap. (Ono)

Baca Juga:  Pemuda Bragung Bagikan 1000 Masker Gratis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *