Jalan-jalan Mengitari Embung Potorono Asyik dan Menyehatkan

Masyarakat olahraga jalan kaki mengitari Embung Potorono, Kamis (26/9/2024). (Foto: Wiradesa)

Jalan-jalan mengitari Embung Potorono sungguh asyik dan menyehatkan. Asyik karena bertemu dengan berbagai elemen masyarakat, bisa memberi makan ikan dan burung, serta makan bubur di pinggir telaga.

Aktivitas olahraga jalan kaki tentu saja menyehatkan. Olahraga ini tidak hanya cocok bagi para orangtua, tetapi juga bagi remaja dan anak-anak. Makanya yang jalan kaki mengitari Embung Potorono tidak hanya para orangtua, tetapi juga remaja, dan anak-anak.

Pada Kamis 26 September 2024 pukul 06.00 terlihat puluhan orangtua, suami istri, berjalan mengitari embung. Saat sinar matahari mulai menerpa pepohonan di sekitar telaga, terlihat para remaja mulai berdatangan.

Kemudian saat jarum jam menunjukkan angka 9, tepatnya pukul 9 pagi, terlihat puluhan siswa sekolah dasar bersama gurunya berdatangan. Setelah mendapatkan pengarahan dari pengajarnya, para siswa terus berjalan dan sebagian berlari mengitari embung. Mereka tampak riang gembira.

Salah satu pengelola Wana Wisata dan Telaga Desa Potorono, Yamto, menjelaskan jarak tempuh mengitari Embung Potorono sekitar 480 meter. Biasanya ibu-ibu jalan-jalan mengitari embung sampai 8 kali. “Saya pernah menghitung langkah lari dari sisi utara sampai kembali ke sisi utara lagi ada 480 langkah,” jelas Yamto, Kamis (26/9/2024).

Baca Juga:  Ciri-ciri Suami Soleh

Setelah jalan kaki mengitari embung sebanyak 6 sampai 8 kali, masyarakat bisa istirahat sambal makan bubur di sisi utara Embung Potorono. Selain bubur, juga ada pecel, soto, rawon, dan bermacam gorengan. Sambil melepas lelah dan melakukan peregangan, masyarakat bisa dengan memberi makan ikan dan burung dara di area Wana Wisata dan Telaga Desa Potorono.

Kawasan Embung Potorono di Padukuhan Salakan, Kalurahan Potorono, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kini dijadikan area destinasi wisata desa. Ada beberapa wahana yang ditawarkan kepada wisatawan, di antaranya Wana Wisata dan Telaga Desa Potorono, Potorono Edu Park (Taman Dinosaurus), dan Taman Keceh Umbul Potorono.

Jalan-jalan mengitari Embung Potorono di pagi hari kini menjadi wisata olahraga yang diminati masyarakat. Hampir setiap pagi, apalagi di hari libur, banyak masyarakat yang memanfaatkan track di pinggir telaga untuk jalan kaki. Sayangnya conblock atau paving block di sekitar telaga sudah bergelombang, sehingga kurang nyaman untuk jalan. (Ono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *