BANTUL – Tanaman hias Jemari dulu pernah booming. Harganya pernah melangit, sampai puluhan, bahkan mencapai ratusan juta rupiah per batang. Kini seperti menghilang dan tidak dilirik oleh para pecinta tanaman.
Meski saat ini kurang laku di pasaran, namun tanaman Jemari Batang Merah tetap indah, megah, dan tampak gagah. Apalagi jika ditaruh di depan ruang depan yang lapang, pemandangannya menjadi menawan.
Wiradesa.co terpikat dengan Jemari Batang Merah yang ditanam di antara ruang makan sebuah rumah makan di Yogyakarta. Tanaman hiasnya tampak gagah, daunnya lebar, batangnya berwarna merah, dan asri dipandang mata.
“Tanaman Jemari Batang Merah ini dulu pernah ditawar Rp 60 juta, tetapi sekarang harganya sudah anjlok dan seperti tidak laku,” ujar Pak Ndut, pemilik rumah makan yang menyediakan menu spesial pepes patin dan goreng wader, sambel belut, Kamis 8 Desember 2022.
Namun menurut Pak Ndut, masih ada juga pembeli di rumah makannya yang berminat mengoleksi tanaman Jemari Batang Merah. Belum lama ini ada yang membeli anakan Jemari Batang Merah seharga Rp 150 ribu.
Indukan Jemari Batang Merah yang terpajang di pojok ruangannya tampak sejumlah kelopak bunga yang menyembul dari ruas batang. Kelopak itu kalau sudah berwarna merah akan jatuh dan tumbuh menjadi tanaman hias yang menawan.
Jika ingin membudidayakan Jemari Batang Merah, tinggal menabur kelopak yang sudah tua atau matang di tanah atau sebuah pot yang diberi tanah, maka akan tumbuh. Kemudian dipindah ke pot-pot yang sudah disediakan.
Dengan daunnya yang lebar dan tebal berwarna hijau, pohonnya yang bisa membesar berwarna merah, maka tanaman hias Jemari Batang Merah tetap akan menawan. Meski harganya kurang laku di pasaran, tetapi keberadaannya membuat taman atau ruangan menjadi adem, asri, dan indah dipandang mata. (*)