PURBALINGGA – Kepala sekolah se Kabupaten Purbalingga diminta untuk mewaspadai penyebaran paham radikalisme di sekolah.
Hal itu diungkapkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet ketika sosialisasi 4 Pilar MPR RI bersama Forum Kepala Sekolah se Kabupaten Purbalingga, di Kompleks Hotel Owabong, Sabtu, 27 Januari 2024.
Dia menjelaskan, hal itu perlu dilakukan buntut dari tertangkapnya kembali 10 terduga teroris di Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, dan Boyolali, baru-baru ini. Mereka diduga ingin menggagalkan pemilu 2024
Tak hanya itu, dia juga menyinggung besarnya beban administrasi pendidikan yang harus dihadapi guru. Sehingga, proses belajar mengajar menjadi terganggu.
Dia mengungkapkan, mulai awal tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan informasinya akan mulai menyederhanakan proses pengelolaan kinerja guru dan kepala sekolah.
“Ini diharapkan dapat mengurangi beban administrasi,” lanjutnya.
Diharapkan, dengan adanya hal itu para guru dapat lebih fokus kepada aktivitas belajar mengajar. Dia menegaskan, dukung rencana tersebut, agar segera direalisasikan.
Dia juga menjelaskan, tidak semua lulusan SD dapat melanjutkan pendidikan ke SMP. Begitu juga semua lulusan SMP akan tertampung oleh SMA atau SMK.
Meski demikian, menurutnya bangsa Indonesia masih bisa bangga karena ada peningkatan peringkat dalam kemampuan literasi matematika dan sains pelajar Indonesia.
Hal itu dilihat dari survei kualitas pendidikan Programme for International Student Assessment (PISA) 2022. Skor literasi Indonesia versi PISA 2022 naik 5 posisi, dibandingkan tahun 2018. (Prima)