Kolom  

Kliping Naskah, Harta Karun Seorang Penulis

Foto: Wiradesa

MENDOKUMENTASIKAN naskah dengan jalan mengkliping, bolehlah dianggap cara kuno di era digital. Di era digital mendokumentasikan naskah bisa dilakukan dengan menyimpan file di Google Drive, flashdisk, hard disk eksternal atau di folder data di komputer atau laptop.

Memang benar, kliping naskah bagian dari warisan masa lalu era koran kertas. Meski begitu, mengkliping naskah sebenarnya masih relevan walau terkesan sebagai kebiasaan usang. Bagi seorang penulis, mengkliping naskah tak ubahnya laku penting.

Tak hanya sebagai sebuah catatan rekam jejak. Mendokumentasikan naskah lewat kliping akan memudahkan manakala sewaktu-waktu si penulis butuh data di masa lalu yang akan digunakan sebagai bahan kajian dalam penulisan. Dengan membuka-membaca kliping lawas bisa pula memantik inspirasi menulis di era kekinian. Apalagi tatlaka seorang penulis atau kolumnis akan menerbitkan buku yang nyambung dengan tema-tema yang pernah ditulis di masa lampau. Bisa dikatakan, kliping naskah merupakan harta karun bagi seorang penulis.

Mungkin pada awalnya, mengkliping naskah dianggap sepele. Tetapi yakinlah, kliping naskah mempunyai nilai. Kliping naskah cerita pendek yang sudah pernah terbit di media massa, cetak atau online, jika sudah terkumpul ratusan naskah bisa diterbitkan dalam wujud buku kumpulan cerita pendek. Tidak hanya satu buku, bisa lebih. Artikel opini yang ditulis dan terbit di media cetak atau online bila sudah terkumpul puluhan bisa pula diterbitkan jadi sebuah buku.

Baca Juga:  Kritik Obama dan Pers Kita

Lebih dari itu, mengkliping naskah yang sudah pernah terbit baik itu artikel opini, cerita pendek, puisi, tulisan feature, bahkan tulisan berita dapat diartikan sebagai upaya menghargai jerih payah dan menghargai karya yang pernah kita buat.

Bagaimana pun, di balik sebuah karya tulisan selalu ada cerita, proses yang dilalui, hingga olah pikir, olah rasa, olah imajinasi si penulis. Sangat mungkin, di antara ratusan bahkan ribuan karya tulisan yang berserak pernah menginspirasi pembaca. Bahkan pada akhirnya mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik. Karena pada dasarnya di berbagai naskah, disadari atau tidak, di dalamnya terselip ilmu. Dalam dokumentasi atau kliping naskah tersimpan semangat dan ketelatenan, etos kerja, bahkan tersimpan visi seorang penulis dalam mewarnai peradaban.

Bagi Anda, yang tertarik menulis, baru mulai menulis, atau sudah lama menulis tak ada salahnya untuk mendokumentasikan naskah/mengkliping naskah. Kumpulkan catatan yang terserak, siapa tahu kelak di kemudian hari dibutuhkan. Siapa tahu, di dalam kliping naskah, di dalam dokumentasi naskah terselip rezeki dari Sang Maha Pemberi Rezeki. Jika sudah menjadi kehendak-Nya, kliping naskah yang didaur ulang jadi buku yang laku tentu bisa menjelma apa saja.

Baca Juga:  Menuju Desa Bebas TPA

Mau menjelma jadi Honda Supra, Yaris bakpao atau Innova Reborn, maka di situlah AHA momen keberuntungan Anda!


Sukron Makmun, perangkai kata di wiradesa.co

Tinggalkan Komentar