Oleh: Galuh Fahmi
DULU, saya selalu berpikir bahwa data hanya untuk perusahaan besar. Saya tidak pernah terpikirkan bahwa saya, sebagai pengelola desa wisata, juga harus memikirkan tentang data dan penggunaannya.
Namun, semuanya berubah ketika saya mulai mengelola Desa Wisata Tinalah dan membangun kehadiran online melalui Instagram dan website. Awalnya, saya hanya memposting foto dan informasi tentang desa wisata Tinalah, tanpa memikirkan tentang data dan siapa yang melihatnya. Namun, semakin lama saya menyadari bahwa data adalah kunci untuk memahami audience dan meningkatkan usaha desa wisata.
Saat saya mulai memperhatikan data audience di Instagram dan pixel web, saya mulai mengenal target market dengan lebih baik. Saya bisa melihat siapa yang tertarik dengan produk dan layanan Dewi Tinalah, di mana mereka berasal, dan apa yang mereka sukai. Hal ini sangat membantu saya dalam merancang strategi pemasaran yang tepat untuk mempromosikan Dewi Tinalah kepada audiens yang tepat.
Sekarang, saya sangat percaya bahwa data adalah salah satu hal paling penting yang harus dipahami oleh pelaku usaha, bahkan di desa kecil seperti tempat saya. Dengan memahami data, saya bisa mengoptimalkan strategi pemasaran dan meningkatkan usaha Dewi Tinalah dengan lebih efektif. Saya sangat merekomendasikan kepada siapa saja untuk mempelajari dan memahami tentang data, terutama dalam mengelola usaha di era digital ini.
Jangan khawatir jika rekan-rekan tidak tahu bagaimana memulainya, ada banyak sumber daya online yang tersedia untuk mempelajari tentang data dan penggunaannya dalam usaha. Mulailah dengan mengetahui data tentang audience di media sosial dan website. Dari sana dapat memperluas pengetahuan rekan-rekan dan terus memperbaiki usaha melalui pemanfaatan big data.
Hal ini yang mengantarkan Desa Wisata Tinalah menjadi salah satu TOP 50 ADWI 2021 di kategori digital dan mendapatkan Gold Digital Tourism Creative Tourism Destination Award 2022. (*)