SLEMAN – Di Kalurahan Condongcatur saat ini terdapat 31 Kelompok KPSM yang terdiri dari bank sampah, kelompok sedekah sampah dan TPS3R yang sudah ber-SK lurah dan telah aktif melaksanakan kegiatan mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan masyarakat.
Hal itu disampaikan Ulu-ulu Condongcatur Murgiyanta dalam rapat koordinasi kelompok pengelola sampah mandiri (KPSM) se-Condongcatur, di Kantor Kalurahan Condongcatur, Sabtu 12 Agustus 2023.
KPSM melakukan kegiatan mengumpulkan, memilah dan mengelola sampah dengan cara berkelanjutan sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yang mencemari lingkungan dan memaksimalkan potensi daur ulang. Selain itu, memberi peluang kerja, pendidikan kepada masyarakat, memberikan tambahan ekonomi keluarga dengan hasil penjualan sampah yang didaur ulang menjadi barang bermanfaat dan berharga serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
Anggota DPRD Sleman Dedie Kusuma memfasilitasi usulan untuk mendapatkan bantuan kendaraan roda 3 bagi KPSM di wilayah Condongcatur. Masing-masing padukuhan akan mendapatkan akan mendapatkan bantuan satu unit kendaraan roda 3 bagi KPSM.
Adapun 19 KPSM Condongcatur yang diusulkan mendapatkan bantuan kendaraan roda tiga adalah Kelompok Sedekah Sampah Barokah Tiyasan, Bank Sampah Manukan (BSM), KPP Kotaku (TPS3R Kenanga) Pondok, Bank Sampah Sekar Melati Sanggrahan, Bank Sampah APEL RW 13 Perumnas Gempol, Bank Sampah Bunga Mandiri RW 16 Mancasan Kidul Dero, Sedekah Sampah Rukun Lestari RW 18 Leles, Bank Sampah Gorongan Lestari Ngringin, Bank Sampah Ngudi Barokah RW 23 Ngropoh, Sedekah Sampah Teratai Kuning Rw 27 Dabag, Bank Sampah Gondho Arum
Gejayan, Bank Sampah Merpati RW 35 Kaliwaru, Bank Sampah Asri Lestari Soropadan, KPSM Surya Bakti Pringwulung, Bank Sampah Menur 45 RW 45 Kayen, Bank Sampah Mawar Indah Kentungan, Paguyuban Reresik Sampah (PRS) RW 52 Pohruboh Pikgondang, Bank Sampah Gandok Gemi (Gage) dan Bank Sampah Berkah RW 60 Joho.
“Nantinya jika pokok pikiran (pokir) ini dapat di realisasikan, bantuan kendaraan roda tiga kepada KPSM dapat dimanfaatkan oleh KPSM bersama KWT maupun kegiatan lain di padukuhan masing-masing. Satu untuk bersama demikian juga untuk maintenance kendaraan diserahkan kepada padukuhan agar tetap terawat dengan baik,” kata Dedie Kusuma.
Dalam sosialisasinya Dedie Kusama menyampaikan dengan ditutupnya TPST Piyungan akhir-akhir ini membuat keresahan warga masyarakat DIY khususnya warga Sleman termasuk warga Kapanewon Depok karena jumlah penduduk terbesar ada di wilayah Depok. Juga adanya banyak perguruan tinggi dengan ribuan mahasiswa diikuti pelaku usaha UMKM yang ada di Depok maka secara otomatis menghasilkan volume sampah yang banyak.
“Tentu hal itu menuntut kesadaran kita untuk bijak dalam mengelola sampah rumah tangga dan sampah para palaku usaha yang melakukan kegiatan ekonomi. Maka sebagai KPSM dan tokoh masyarakat harus bersinergi untuk ikut berpartisipasi dan membangun kesadaran bersama memilah dan memilih sampah yang disesuaikan dengan tata cara pengelolaan sampah agar sampah memiliki nilai ekonomi dan manfaat,” ucapnya.
Sampah organik dapat diproses sehingga memberi nilai ekonomi apabila diolah dengan menerapkan teknologi tepat guna,. Ke depan tantangan persampahan semakin lama akan semakin menjadi kendala bila tak diantisipasi sejak sekarang.
Pemberian bantuan kendaraan roda 3 bagi KPSM Condongcatur diharapkan dapat membantu dalam upaya pengelolaan sampah secara mandiri oleh masyarakat. (Wasana-Peserta Sekolah Jurnalisme Desa/SJD#4 Sleman)