KEBUMEN – Krapyak, tradisi turun-temurun berupa pemugaran anyaman bambu yang melingkari makam sesepuh desa. Tradisi Krapyak ada di Desa Adikarso, Kebumen.
Diceritakan Akhmad Rokhani dari BPD Desa Adikarso, wujud tradisi yakni kaum laki-laki iuran bambu untuk dibuat anyaman. Anyaman bambu itu nantinya akan dipasang melingkari makam sesepuh desa Amonggati, Amenggati dan Wargantaka.
“Tradisi ini sudah dilakukan ratusan tahun yang lalu. Untuk pelaksanaan setiap dua tahun sekali tepatnya pada Sura,” kata Akhmad ditemui Kamis 26 Agustus 2021. Pelaksanaan hari H biasanya dilakukan pada Kamis Wage. Kegiatan dilaksanakan di Dusun Gentan, Ketraman dan Keputihan berupa kerja bakti, pembagian berkat, malam kenduri serta tahlilan sesepuh desa bersama masyarakat.
Para kaum wanita tetap berada di rumah untuk memasak berkat yang akan dibagikan ke warga yang ikut krapyak. Selain berkat dari warga, pihak pemerintah desa menyembelih dua ekor kambing. Kambing tersebut dimasak becek (gulai). Pemdes juga menyiapkan camilan beras ketan dicampur dengan ampas ditambah tempe goreng. (Nur Anggraeni)