KWHL Salamrejo Gelar Workshop Pengelolaan Wisata Desa

Joglo Padepokan Kilen Lepen, tempat diselenggarakannya workshop pengelolaan wisata desa KWHL, Sabtu 26 Agustus 2023. (Foto: Wiradesa.co)

KULONPROGO- Komunitas Wisata Hijau Lestari (KWHL) Salamrejo bakal menggelar Workshop Pengelolaan Wisata Desa diikuti pengurus Pokdarwis, UMKM pelaku wisata di Kulonprogo. Acara yang akan dilaksanakan di Joglo Padepokan Kilen Lepen Padukuhan Karangwetan Salamrejo, Sentolo, pada Sabtu 26 Agustus 2023 menghadirkan sejumlah narasumber. Workshop didukung PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero).

Arif Sulfiantono dari Dinas Pariwisata Provinsi DIY akan memaparkan materi ekowisata studi kasus Taman Nasional Merapi dan Desa Wisata Jatimulyo. Arif mengatakan, konsep ekowisata atau ecoturisme beda dengan wisata alam. Dalam ekowisata ada tiga pilar penunjang.

“Tiga pilar penunjang berupa ekologi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat. Ketiganya saling terkait. Output berupa cuan atau ekonomi tapi untuk kesejahteraan masyarakat bukan investor. Dalam ecoturisme harus ada kelestarian alam.Jangan sampai terjadi perkosaan terhadap kelestarian alam tapi sebaliknya harus ada harmoni,” ujar Arif sedikit mengulas materi yang akan disampaikan.

Narasumber berikutnya Sihono HT Founder Wiradesa.co akan memaparkan Orang “GILA” di Balik Wisata Desa Daerah Istimewa Yogyakarta. Sihono mengatakan bahwa di balik kesuksesan wisata desa, ada orang “GILA” di belakangnya.

Baca Juga:  Desa Wisata Sendang Kembangkan Wisata Bahari dan Sungai

Sihono juga akan memaparkan Jurnalisme Wisata ala Wiradesa. Aliran jurnalistik yang obyek liputannya tentang wisata desa. “Jadi tema, topik, latarbelakang, narasumber, pertanyaan, dan data yang dikumpulkan terkait dengan wisata desa,” ujar penggagas Sekolah Jurnalisme Desa ini.

Selain dua narasumber tersebut sudah terkonfirmasi hadir dua narasumber lain yakni Direktur PT Manajemen CBT Nusantara Jatmiko. PT CBT Nusantara perusahaan yang men-supervisi 20 Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di Borobudur. Narasumber berikutnya Ketua Pokdarwis Tlatar Seneng Tebing Breksi, Mujimin.

Ketua Komunitas Wisata Hijau Lestari Edy Cahyono menuturkan di wilayah Kulonprogo banyak tumbuh kawasan wisata baik yang lama maupun yang baru muncul dan kemudian eksis namun kecenderungannya kebanyakan berada di wilayah utara. “Di Kulonprogo sisi selatan hanya ada beberapa yang ramai misalnya Pantai Glagah, kawasan wisata mangrove, lainnya belum terangkat,” ujar Edy sembari menyebut dengan makin pulihnya kunjungan yang masuk Yogya lewat Bandara YIA diharapkan masyarakat pariwisata dan pokdarwis siap menyambut.

Edy menambahkan, wisata desa merupakan basic dari desa wisata. Sebelum melangkah ke desa wisata harus ada kondisi untuk ditetapkan sebagai desa wisata dimulai dari potensi wisata yang ada harus dikelola terlebih dahulu. Kalau potensi itu sudah dipersiapkan sedemikian rupa maka ke depan akan lebih mudah.

Baca Juga:  Enam Kalurahan di Bantul Rawan Pangan

Komunitas Wisata Hijau Lestari, lanjutnya, merupakan perkumpulan yang peduli atas pembangunan pariwisata yang berbasis ekonomi kreatif dan pelestarian lingkungan serta turut mengembangkan kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap pariwisata. Kegiatan yang dilakukan komunitas yang berkedudukan di Padukuhan Karangwetan Salamrejo Sentolo antara lain kegiatan fisik dan nonfisik terkait langsung dengan pariwisata, pendampingan dan advokasi bidang ekonomi kerakyatan berbasis pariwisata, mengembangkan SDM melalui pendidikan dan pelatihan bidang ekonomi kreatif, menyelenggarakan kegiatan wisata secara umum. (Sukron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *