Malik Khairul Anam, Maju Kades Usung Visi Dirikan BUMDes

Malik Khairul Anam, Kades Megulung Kidul, Kecamatan Pituruh, Purworejo. (Foto: Istimewa)

PURWOREJO – Aktif berorganisasi semasa mahasiswa, rupanya menjadi salah satu modal bagi Malik Khairul Anam SPd MPd (33) untuk maju pemilihan kepala desa dan akhirnya terpilih sebagai kepala desa Megulung Kidul, Kecamatan Pituruh, Purworejo. Semasa kuliah di Universitas Muria Kudus, Anam–sapaan akrabnya, pernah memimpin Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Sunan Muria Kudus.

Tamat kuliah, Anam sempat dicalonkan maju sebagai ketua PMII Jawa Tengah tapi kalah. Diminta pula oleh senior sebagai staf ahli dewan di Semarang tapi banyak pertimbangan. Tak diambil. Diminta aktif melanjutkan jenjang kepengurusan PMII di Jakarta, ia mengaku ragu. “Yang saya ambil justru balik ke desa kelahiran dan maju pada pemilihan kepala desa (Pilkades) 2019,” kata Anam kepada wiradesa.co, Senin 6 Maret 2023.

Kembali ke desa setamat kuliah, Anam memulai kiprahnya sebagai guru Bahasa Inggris di MA Ma’arif Pituruh. Bersamaan dengan itu dia berniat mencalonkan diri sebagai kepala desa (kades). Setahun sebelum coblosan, dia sudah mulai ancang-ancang mengatur strategi pemenangan dan melakukan berbagai upaya pendekatan kepada masyarakat. Anam merasa yakin, apalagi langkahnya mendapat dukungan orangtua. Orangtua lebih suka Anam kembali ke desa ketimbang merantau hidup di Semarang atau Jakarta.

Baca Juga:  Bupati Sleman Kukuhkan Perpanjangan Masa Jabatan 81 Lurah Menjadi 8 Tahun

Upaya pendekatan dan sosialisasi dilakukan ke berbagai kalangan termasuk para generasi tua. Anam menyadari saat mau maju Pilkades usianya terbilang muda 28 tahun. Kala itu, secara psikologis kehadiran sosoknya sebagai anak muda sangat mungkin masih banyak yang meragukan. Dinilai belum dewasa, belum punya pengalaman apa-apa soal kepemimpinan di desa.

“Waktu itu ada tiga kandidat dan saya paling muda. Sebagai calon termuda tentu wajar bila banyak yang meragukan. Meski diragukan namun tak goyah dan fokus untuk maju,” imbuhnya.

Suasana Resto dan Kafe Dusun Sabin yang dikelola BUMDes Mengulung Kidul. (Foto: Istimewa)

Jauh-jauh hari, sejak awal sebelum resmi maju dan berkampanye, semasa sosialisasi setahun, visi dan misi mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) telah ia usung. Ia menyampaikan paparan ihwal BUMDes pada berbagai kesempatan sosialisasi hingga propaganda lewat selebaran. Dari proses sosialisasi kurang lebih setahun, ia menjumpai fakta jika masyarakat desanya belum sepenuhnya akrab dengan istilah BUMDes.

“Di Megulung Kidul adanya hamparan sawah, pertaniannya padi. Tak ada pegunungan, tak ada pantai. Pemandangan alam biasa saja tak ada yang istimewa. Maka butuh upaya besar untuk mewujudkan BUMDes yang tangguh,” jelasnya.

Baca Juga:  Menuju Desa Wisata, Mahasiswa KKN, BPBD beserta Dinas Perairan Gelar Aksi Bersih-bersih Sungai Rest Area Bok Kembar Desa Batuaji

Tanpa takdir alam yang bisa dipoles cepat untuk bisa menjadi destinasi wisata yang bakal dikelola BUMDes, Anam yang pada pemilihan kepala desa 2019 berhasil menang mutlak dan dilantik pada 8 Mei 2019 melakukan berbagai langkah terobosan. Pada tahun itu juga, segera setelah dilantik, Anam mulai membangun salah satu usaha yang kini dikelola BUMDes setempat. Di atas lahan seluas 250 ubin dan di tepi jalan menghadap ke arah sawah ia membangun Resto Dusun Sabin, dengan menu andalan olahan ikan hasil produksi warga pembudidaya ikan air tawar. Padahal, saat itu belum ada orang yang bicara gagasan wisata desa dan desa wisata. Karena gagasan wisata desa dan desa wisata identik dengan pemahaman pemandangan alam yang indah.

“Dan yang ada di pikiran saya justru bagaimana dengan kondisi yang ada, adanya hamparan sawah tapi tetap bisa menciptakan daya tarik wisata,” timpalnya. (Sukron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *