Membuat Pupuk Organik Padat dan Cair Ala Gapoktan Maju Makmur Bendung

Supardi dan pupuk organik cair produk Gapoktan Maju Makmur. (Foto: Wiradesa)

GUNUNGKIDUL – Tanah yang bagus akan menghasil produksi yang bagus. Konsep ini diyakini para petani di perdesaan, khususnya di wilayah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Untuk membuat tanah menjadi bagus, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Maju Makmur Kalurahan Bendung, Supardi, menyarankan kepada para petani untuk memperbanyak pemberian pupuk organik pada tanah pertaniannya.

“Tambahkan pupuk organik yang banyak dan kurangi pupuk kimia,” ujar Supardi kepada Wiradesa.co, Rabu 20 September 2023. Untuk pembuatan pupuk organik caranya sangat mudah dan petani bisa membuatnya sendiri.

Pupuk organik itu menurut Supardi, ada dua, yakni pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Untuk membuat pupuk organik padat, bahan yang dipakai limbah-limbah pertanian atau kotoran hewan, seperti kohe kambing atau sapi.

Caranya, letakkan limbah pertanian atau kohe kambing di tempat yang teduh, usahakan jangan terkena sinar matahari langsung. Kemudian disemprot dengan cairan BK atau produk lain. Ukurannya 4 sampai 5 tutup cairan BK dicampur dengan 12 liter di tanki dan semprotkan dengan rata.

Baca Juga:  TMMD Sengkuyung III Sambung Akses Jalan Baru Tegalpingen-Tumanggal

Setelah disemprot dengan rata, selanjutnya ditutup dengan terpal atau plastik. Proses fermentasi ini berlangsung selama 21 hari. Setelah 21 hari, maka pupuk organik padat tersebut sudah bisa dipakai untuk pupuk di lahan pertanian.

Sedangkan cara membuat pupuk organik cair, caranya juga mudah. Bahannya limbah biogas, urine kambing atau sapi, bonggol pisang, limbah buah, akar bambu, air leri, air kelapa, dan tetes tebu. Bahan yang non cair dicacah sampai halus, kemudian masukkan ke tabung atau tempat fermentasi, lalu tumpahkan bahan yang cair, dan ditutup rapat.

Agar desakan gas pada tabung tidak meledak, maka buatkan saluran yang diberi klep dan selang kecil disalurkan ke botol tempat air setengah liter. Isi botol dengan air. Setengah saja, tidak perlu penuh. “Dengan cara seperti itu, udara dari luar tidak bisa masuk,” jelas Supardi.

Waktu fermentasi sama dengan pembuatan pupuk organik padat, selama 21 hari. Setelah 21 hari, pupuk organik cair itu sudah bisa dipakai untuk menyemprot tanah atau tanaman pangan dan hortikultura. (*)

Baca Juga:  Ketentuan Baru Pencairan Dana Desa

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Komentar