SLEMAN – Simpul Iman Community (SIM-C) buka pendaftaran anggota baru. Sejak Senin, 16 Oktober SIM-C menggelar stand untuk sambut pendaftar di taman Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUPI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Tidak hanya membuka stand, pengurus Simpul Iman juga menggelar Sharing Session. Bertema “The Power Of Relasi” forum ini membahas kekuatan relasi lintas agama bagi para mahasiswa yang mendambakan perdamaian.
Dihadiri oleh Pendeta Boydo Rajiv Hutagalung dan Pembina SIM-C Arafat Noor Abdillah, S.Ag., M.Ag. Serta dimoderatori oleh Muhsin Nuralim sebagai kepala Divisi Kajian dan Dialog SIM-C.
Saat memulai forum, Muhsin menjelaskan bahwa Simpul iman merupakan komunitas kolaboratif. Para mahasiswa teologi lintas agama berkumpul menjadi satu. Berkegiatan bersama dan memiliki visi yang sama.
Pendeta Boydo dari GPIB Margo Mulyo Malioboro menanggapi pentingnya memiliki relasi lintas agama sebagai modal masa depan. Menurutnya berlintas merupakan bagian dari hal positif. Agama mengajarkan nilai kemanusiaan. Semakin dalam memahami agama seseorang akan semakin berlintas.
“Pemahaman moderat seperti ini harus terus ditanamkan dengan serius. Jika tidak, kita akan kalah dengan paham radikal yang disebarkan dengan serius dan terstruktur,” terang Pendeta, Selasa 17 Oktober 2023.
Simpul Iman adalah unit bagi mahasiswa yang tertarik dalam wacana dan aksi lintas iman. Arafat menjelaskan, untuk bisa berlintas dan memiliki relasi seseorang perlu memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan kemauan yang bulat. Selain itu menjaga Attitude sangat perlu diperhatikan sebab sikap adalah hal yang pertama kali dilihat.
Stand oprec Simpul Iman menyediakan berbagai buku bacaan serta alat-alat lukis. Hasil karya lukis terlihat digantung di lokasi stand bersama foto-foto dokumentasi kegiatan. Pengurus juga menyediakan link google form bagi mahasiswa yang tidak sempat mendaftar di stand. (Yuniar Avicenna)