BANTUL – Panewu (Camat) Banguntapan, I Nyoman Gunarsa, mengungkapkan warga Plumbon merupakan Pancasilais sejati. Mereka menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Di Dusun Plumbon, Kalurahan Banguntapan, Kapanewon Banguntapan, terdapat sejumlah bangunan tempat ibadah. Ada masjid, gereja, dan pura, tetapi kehidupan masyarakatnya rukun, tenteram, damai, tanpa ada konflik antarumat beragama.
Bagi Panewu yang asli Bali ini, Plumbon merupakan dusun percontohan pelaksana nilai-nilai Pancasila. Toleransi beragama, gotong royong, guyup rukun, bermusyawarah, dan kebersamaan dijalankan di padukuhan ini secara alamiah.
Plumbon merupakan salah satu dari 11 padukuhan yang ada di wilayah Kalurahan Banguntapan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di dusun yang luasnya sekitar 96,2 hektar terdapat sejumlah bangunan tempat ibadah. Ada masjid, gereja, dan pura.
Umat Hindu yang menjalankan ibadah dan aktivitas keagamaannya di Pura Jagatnatha yang ada di Dusun Plumbon terlihat nyaman, tanpa ada gangguan. Begitu juga umat Katolik yang melaksanakan kebaktian di Gereja Katolik Paroki Santo Paulus juga berlangsung lancar, damai, dan aman.
Warga Plumbon yang beragama Islam saat menjalankan ibadahnya di Masjid Al Jabbar, Masjid Al Muhtadin, dan Masjid Mitra juga aman. Bahkan jika ada pengajian akbar atau peringatan hari besar Islam, warga yang beragama Hindu, Katolik, dan Kristen, ikut menjaga keamanan dan ketertiban agar pelaksanaan pengajiannya lancar.
“Kerukunan umat beragama di Plumbon itu layak menjadi contoh,” tegas I Nyoman Gunarsa, Panewu Banguntapan, Jumat 4 Juli 2025. Padukuhan Plumbon yang terdiri dari 34 Rukun Tetangga (RT) dan 6 Rukun Warga (RW) penduduknya lintas agama, suku, adat, dan budaya. Mereka hidup rukun, saling membantu, dan selalu bergotong royong untuk kebaikan bersama.
Sebagai Panewu di Banguntapan yang berasal dari Bali, I Nyoman Gunarsa, berupaya agar warga yang tinggal di wilayah Kapanewon Banguntapan itu ikut aktif menjaga kerukunan antar suku, menjaga keamanan dan ketertiban, serta menjaga hubungan harmonis dengan lingkungan tempat tinggal/kos//tempat sewa yang ada di wilayah Kapanewon Banguntapan.
I Nyoman Gunarsa, pada 22 Februari 2022, pernah menjadi mediator dan menyaksikan langsung sejumlah tokoh dari berbagai etnis menandatangani Pakta Integritas yang isi pernyataannya: Patuh dan setia kepada Pancasila, UUD 1945, dan menjaga keutuhan NKRI.
Kemudian, sanggup menjaga kerukunan antar suku yang ada di wilayah Kapanewon Banguntapan. Ikut menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kapanewon Banguntapan. Dan sanggup menjaga hubungan harmonis dengan lingkungan tempat tinggal/kos/tempat sewa yang ada di wilayah Kapanewon Banguntapan.
Ada 8 tokoh yang menandatangani Pakta Integritas di wilayah Banguntapan, yakni Nengahlo Tama (Bali), Nabil Abdullah Djawas (NTT), Denri Nurachman (Banten), Supiani Aibiken (Merauke), Ancis Lamariang (NTT), Arif Bina (Gorontalo), Safnil (Minangkabau), dan Maskanah (Madura).
Potret kebhinnekaan ada di Dusun Plumbon. Meski penduduknya berbeda suku, agama, ras, dan golongan, tetapi mereka hidup rukun, saling membantu, menghormati perbedaan, dan selalu menjaga persatuan dan kesatuan.
Jika ingin belajar dan melihat langsung pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat, maka datanglah ke Dusun Plumbon Kalurahan Banguntapan. (Ilyasi)








