SLEMAN – Madrasah Tsanawiyah Ummul Quro menyelenggarakan “Sosialisasi Sampah di Lingkungan Madrasah dan Sekitar” di Aula Masjid Sultan Agung, Kamis 7 November 2024. Tujuannya selain meningkatkan kesadaran siswa, juga kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah.
Dalam sambutannya, Lurah Condoncatur Reno Candra Sangaji mengapresiasi upaya Madrasah Tsanawiyah Ummul Quro yang proaktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya bermanfaat bagi warga madrasah, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Reno berharap, lingkungan sekitar madrasah bisa menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Tentunya upaya yang baik ini perlu didukung, tidak hanya dari pimpinan sekolah dan Pemerintah Kalurahan Condongcatur, tetapi juga elemen masyarakat yang ada di wilayah Kalurahan Condongcatur.
Acara sosialisasi pengelolaan sampah ini didukung oleh sejumlah pihak, termasuk JPS Condongcatur, Kelompok Wanita Tani (KWT) Dewi Sri, dan Tim Arsitektur Perencanaan Lingkungan. “Dukungan dari berbagai elemen masyarakat, sangat diharapkan.” Tegas Reno Candra Sangaji.
Pengelolaan sampah, sebaiknya dilakukan sejak dari rumah atau sekolah. Setiap rumah tangga sudah memilahkan sampah sejak awal. Setidaknya dipilah menjadi dua, yakni jenis sampah organik (sampah basah) dan sampah anorganik (sampah padat).
Sampah organik terdiri atas bahan-bahan organik. Sifatnya tidak tahan lama dan cepat membusuk. Contohnya sayur-sayuran, buah-buahan, sisa nasi, daun, dan lainnya. Sampah organik mudah diuraikan mikroorganisme tanah. Tapi jika tidak dikelola dengan baik, jenis sampah ini akan menimbulkan bau kurang sedap.
Sampah anorganik terdiri atas bahan-bahan anorganik. Contohnya bahan-bahan anorganik antara lain bahan logam, plastik, kaca, karet, dan kaleng. Sifat sampah anorganik tahan lama dan sukar membusuk.
Sampah padat tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme tanah. Apabila dibuang sembarangan, sampah anorganik dapat menimbulkan pencemaran tanah. (*)