PURBALINGGA – Petani dan penyuluh pertanian di Kabupaten Purbalingga diharapkan memiliki pemahaman tentang pertanian cerdas iklim. Hal itu, diungkapkan oleh Seno Bayu Murti, Fungsional Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga, kemarin.
Menurutnya, pertanian cerdas iklim sangat penting bagi para petani. Sebab, program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan Intensitas Pertanaman, serta berujung pada peningkatan pendapatan Petani.
“Program ini juga meningkatkan produksi dan produktivitas, mengajarkan budidaya pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim, mengurangi risiko gagal panen, mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Serta meningkatkan pendapatan petani,” ujarnya.
Dijelaskan, pemanasan global ini kan ternyata salah satunya disumbang dari pertanian. Yakni, mulai dari akibat penggunaan pupuk berlebih, serta air yang menggenang tanaman padi yang menyumbang efek gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
Dia mengatakan, hal pertama yang dilakukan adalah mindset petani dan penyuluh harus diubah. Yakni, pertanian selain berorientasi pada produksi juga harus mengedepankan ramah lingkungan.
“Tentunya ini menjadi tantangan bersama, apalagi penyuluh mungkin awalnya bingung mau pake bahasa gimana menjelaskan petani terkait pertanian cerdas iklim,” katanya.
Dicontohkan, pendekatan tentunya dengan menjelaskan kejadian alam saat ini, seperti hujan terjadi di luar musim. Hal itu bukti bahwa terjadi perubahan iklim. “Kemudian serangan hama yang meledak, jadi memang iklim kita sudah berubah,” ujarnya.
Sementara itu, ribuan petani dan penyuluh di kabupaten Purbalingga mengikuti Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh tahun 2022 yang diadakan oleh Kementerian Pertanian yang diselenggarakan secara online menggunakan zoom dan youtube, selama tiga hari, 23-25 Februari 2022.
Pelatihan sejuta petani dan penyuluh ini disambut antusias petani dan penyuluh di Purbalingga, hal ini terlihat peserta dari Purbalingga mencapai 10.700 peserta, yang mengikuti zoom di berbagai titik kumpul. (Prima Intan DI)