DUA petani muda dari Kalurahan Srimartani, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ini potret petani yang pantang menyerah. Meski ribuan tanaman pepaya dan cabai-nya diterjang banjir dan gagal panen, tetapi mereka tetap bersemangat untuk bertani.
Kedua petani muda ini menyewa lahan di wilayah Padukuhan Krasaan, Kalurahan Jogotirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman. Ponijan menyewa lahan sekitar 7.500 meter persegi (m2) ditanami pepaya Kalifornia. Sedangkan Nanang menyewa lahan 5.000 m2 untuk ditanami cabai.
Ponijan telah menikmati hasil budidaya pepaya Kalifornia, karena sudah 15 kali petik buah pepaya. Namun setelah sungai di sebelahnya meluap dan menggenangi 2.700 pohon pepaya, akhirnya ribuan pohon pepaya yang dibudidayakan itu mati.
Petani yang tinggal di Rejosari, Srimartani, Piyungan ini tidak patah semangat untuk mengolah lahannya. Sekarang lahan yang rawan terhadap banjir itu ditanami pisang Cavendish. “Alhamdulillah pohon pisang, sekarang sudah berbuah. Harga di pasar, lumayan mahal,” ujar Ponijan, Minggu 6 Oktober 2024.

Sedangkan persoalan yang sama dihadapi Nanang. Petani muda yang tinggal di Poitan, Srimartani, Piyungan ini mengalami gagal panen, saat banjir menerjang lahan cabainya. Lahan 5.000 m2 yang ditanami 20.250 bibit cabai terendam air beberapa hari. Akibatnya tanaman cabai itu mati.
Nanang nasibnya cukup tragis, karena cabai yang ditanamnya belum mendapatkan hasil. Padahal jika tidak banjir, dia bisa meraup jutaan rupiah dari hasil panen cabai jenis semprul dan kaliber. Meski gagal panen, petani muda ini tidak patah semangat.
“Seteah gagal panen, saya coba tanami jagung manis, bekerja sama dengan pabrik,” ujar Nanang. Namun hasilnya juga belum maksimal. Karena, cara tanamnya, bibitnya, pupuknya, dan obat-obatnya diatur dari pabrik.
Selain menanam jagung manis, Nanang juga memanfaatkan lahannya untuk ditanami semangka. Kini pohon semangka sudah berbuah. Sepertinya hasil buah semaangkanya lumayan bagus dan sudah ada pembelinya.

Akhirnya menjadi petani itu tidak gampang. Berbagai persoalan terus menghadang. Tapi dengan kerja keras dan pantang menyerah, suatu saat nanti hasil tanamannya pasti akan mensejahterakan petani. (Ono)