PUASA Ramadan ternyata mampu mencegah penyakit kanker. Karena berpuasa satu bulan penuh itu memicu proses autophagy dan mendaur ulang mitokondria yang rusak. Artinya akan menurunkan risiko seseorang terkena kanker.
Penyakit kanker adalah rusaknya mitokondria. Ketika mitokondria rusak, ia akan mengadaptasi sistem metabolismenya untuk mengurai energi. Ia mempresentasikan glukosa.
Sel kanker memiliki 5-10 insulin reseptor lebih banyak dibandingkan sel normal. Artinya, sel kanker memiliki sifat rakus memaksa glukosa. Karena dia memiliki lebih banyak reseptor untuk memakan glukosa.
Dari PET-scan mengidentifikasi, bahwa area tubuh memiliki metabolisme tinggi terhadap gula. Sedangkan kanker sangat suka dengan gula. Ketika berpuasa, seseorang tidak makan gula. Sehingga sel kanker tidak akan mendapat asupan glukosa.
Sehingga puasa akan menurunkan risiko terserang kanker. Dengan tingginya manfaat puasa Ramadan bagi pencegahan kanker, menyebabkan penduduk di negara-negara Timur Tengah yang mayoritas beragama Islam berisiko rendah terhadap serangan kanker.
Berdasarkan data, jumlah rata-rata orang yang terkena kanker dari seluruh dunia adalah 198 orang dari 100.000 orang mengidap kanker. Negara-negara di Timur Tengah memiliki risiko pengidap kanker paling rendah dibanding negara-negara lainnya.
Negara Saudi Arabia terdapat 96 orang dari 100.000 orang mengidap kanker. Sedangkan di Yaman terdapat 97 orang dari 100.000 orang. Oman 104 orang dari 100.000 orang. Qatar 107 orang, UEA 107 orang, dan Kuwait 116 orang dari 100.000 orang mengidap kanker.
“Jika anda tinggal di negara ini, anda akan memiliki risiko terkena kanker lebih rendah,” tegas dr Berg, dokter ahli kanker.
Sementara di Australia terdapat 468 orang dari 100.000 orang yang mengidap kanker. Australia menempati peringkat nomor satu jumlah pengidap kanker. Nomor dua Irlandia terdapat 374 orang dari 100.000 orang. Selanjutnya Hungaria 368 orang dari 100.000 orang. Kemudian Amerika Serikat 352 orang dari 100.000 orang mengidap kanker.
Kenapa orang-orang di Timur Tengah memiliki risiko terserang kanker yang rendah dibandingkan (negara lain) di dunia?
Kanker merupakan salah satu penyakit mematikan yang ditakuti banyak orang di berbagai negara. Berbagai upaya telah banyak dilakukan untuk menyembuhkan dan mencegah terjadinya kanker. Mulai dari kemoterapi hingga penerapan pola hidup sehat.
Negara-negara di Timur Tengah memiliki risiko pengidap kanker paling rendah dibanding negara-negara lainnya.
Menurut dr Berg, Puasa Ramadan memiliki peran penting dalam mencegah kanker. Penduduk negara-negara di Timur Tengah umumnya menjalankan ibadah puasa. Puasa Rumadan adalah puasa keagamanaan yang berlangsung selama satu bulan. Satu bulan itu adalah satu bulan penuh dalam setahun. Mereka berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Maka Puasa Ramadan, kata dr Berg, termasuk dalam jenis puasa intermitten hanya selama satu bulan. Dan menghasilkan penurunan tingkat kanker. “Ini sangat luar biasa,” tegasnya.
Hal lain yang terkait dengan puasa adalah puasa menumbuhkan sel imun baru. Memperkuat sistem imun. Imun system seseorang bertambah kuat dengan menghasilkan sel-T pembunuh kanker dan virus. Puasa akan menstimulasi pembentukan sel-T yang secara tidak langsung membantu mengurangi kanker.
Hal lain tentang puasa adalah ia membantu menghilangkan inflamasi. Sel kanker cenderung untuk menyebar dan menyebabkan inflamasi. Jadi puasa adalah salah satu cara paling ampuh untuk anti inflamasi yang mengurangi risiko penyebaran kanker.
Ketika seseorang berpuasa, maka tubuh akan meningkatkan jaringan antioksidan. Inilah yang sebenarnya melindungi tubuh manusia dari radikal bebas seperti kerusakan mitokondria. Ia meningkat dan bertambah ketika berpuasa. Ini juga yang menurunkan risiko seseorang terkena kanker.
Berpuasa adalah terapi tertua, bahkan Hipokrates menyebutkan secara intensif. Dia memiliki kuot menarik “Makan dikala sakit sama seperti memberi makan penyakit”. Artinya ketika anda sakit, anda tidak ingin sering makan. Hipokrates dianggap sebagai Bapak Ilmu Kedokteran. (*)








