SEPANJANG jalan di wilayah Banyuurip, Purworejo, Jawa Tengah, terdapat puluhan warung yang berjualan dawet ireng. Para penjualnya, umumnya orangtua, bapak-bapak atau ibu-ibu. Namun ada seorang remaja yang berjualan sendirian, saat teman sebayanya sekolah atau kuliah.
Remaja itu mengaku bernama Putri, barusan lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Purworejo. Warga Onggosaran, Banyuurip ini memutuskan tidak melanjutkan kuliah, tetapi berjualan dawet ireng bersama keluarganya di sepanjang jalan utama Purworejo – Yogyakarta.
Tempat jualan Putri terdapat spanduk bertuliskan Dawet Ireng Aqila. Sedangkan warung dengan tulisan yang sama ada di beberapa tempat sepanjang jalan wilayah Banyuurip. “Dawet Ireng Aqila itu ada enam tempat,” ujar Putri kepada Wiradesa.co, Selasa 7 Oktober 2025.
Putri menjelaskan enam tempat berjualan dawet ireng bernama Aqila itu milik keluarganya. Putri merupakan anak bungsu atau ragil dari lima bersaudara. Sedangkan Aqila itu nama anak ketiga.
Kenapa tempat usaha jual dawet ireng itu namanya Aqila, bukan Putri atau nama kakak-kakak lainnya. “Nama itu yang memberi orangtua. Kami melanjutkan usahanya saja,” papar Putri.
Orangtua sudah menyiapkan enam tempat usaha jualan dawet ireng untuk masa depan keluarga. Satu untuk orangtua, dan lima tempat usaha untuk anak-anaknya. Bagi orangtua, warisan berharga bagi anak-anaknya itu tempat usaha jualan dawet ireng bernama Aqila.
Menurut Putri hasil berjualan dawet ireng cukup lumayan. Jika ramai, khususnya pada hari Minggu atau hari-hari libur, pendapatannya sehari bisa mencapai Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu. Modalnya antara Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu.
Dawet ireng di Banyuurip Purworejo memiliki keunikan dan rasanya beda dengan dawet lainnya. Uniknya dawet dari Banyuurip ini terbuat dari pati pohon aren. Sedangkan gulanya juga memakai gula aren. Rasanya selain enak, manis, tapi juga murah. Semangkok dawet ireng harganya Rp 5 ribu.
Dawet ireng Aqila merupakan usaha keluarga. Usaha kuliner lokal ini sebagai warisan yang menyejahterakan keluarga di perdesaan dan melestarikan minuman lokal, dawet ireng khas Banyuurip Purworejo. (*)








