Siswa SDN 3 Kertaharja Nikmati Lava Tour Gunung Merapi

Para siswa SDN 3 Kertaharja bersama pendamping foto bersama sebelum start dari Tlogo Putri Kaliurang Yogyakarta, Selasa (14/1/2025). (Foto: Wiradesa)

SLEMAN – Ratusan siswa SD Negeri 3 Kertaharja dan pendamping naik jeep wisata menyusuri berbagai spot menantang di lereng Gunung Merapi. Petualangan ini menjadi salah satu agenda Outing Class Goes To Yogyakarta, Selasa 14 Januari 2025.

Rombongan dari Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, ini sampai di Tlogo Putri Kaliurang pada Selasa (14/1/2025) pukul 06.05. Pada saat itu 25 jeep wisata sudah siap standby di parkiran Tlogo Putri.

Setelah turun dari bus, para siswa SDN 3 Kertaharja bersama pendamping langsung berkumpul di parkiran Tlogo Putri Kaliurang. Sebagian ke toilet untuk buang air kecil. Pimpinan rombongan mendata nama-nama siswa dan pendamping, lalu membaginya untuk naik ke jeep wisata.

“Satu jeep maksimal lima siswa, kalau orangtua atau pendamping empat orang,” ujar Joko Purwanto, salah satu operator Jeep Wisata Kaliurang. Semua penumpang diwajibkan pakai helm dan tidak boleh berdiri saat perjalanan.

Ada empat spot menarik yang akan dilewati Jeep Wisata Lava Tour, yakni Kali Kuning, Bunker Kaliadem, Museum Mini “Sisa Hartaku”, dan Kali Opak. “Nanti di setiap obyek wisata, silahkan para siswa turun untuk berfoto dan melihat barang-barang yang tersisa akibat letusan Gunung Merapi,” jelas pemandu Lava Tour.

Baca Juga:  Warga Salakan Marah dengan Pembuang Sampah Sembarangan
Rombongan siswa SDN 3 Kertaharja naik Jeep Wisata start dari Parkiran Tlogo Putri Kaliurang. (Foto: Wiradesa)

Tepat pukul 06.18, rombongan Lava Tour SDN 3 Kertaharja, berangkat dari parkiran Tlogo Putri. Para siswa dan pendamping terlihat ceria, melambaikan tangan, memulai petualangannya menyusuri lereng Gunung Merapi di wilayah Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jarak tempuh perjalanan Lava Tour dengan Jeep sekitar 12 kilometer dan memerlukan waktu sekitar 60 menit. Spot mendebarkan saat menyusuri Kali Kuning. Sungai ini berhulu di puncak Gunung Merapi, saat Merapi meletus tahun 2010, banyak batu-batu besar yang menggelinding di sungai ini.

Sisa harta akibat letusan dahsyat tahun 2010 bisa dilihat di Museum Mini “Sisa Hartaku” di Petung, Kepuhharjo, Cangkringan. Para siswa bisa membayangkan panasnya awan akibat letusan Merapi. Benda besi aja bisa meleleh, apalagi manusia dan hewan jika terlanda awan Merapi yang masyarakat lokal menyebutnya Wedhus Gembel.

Saat menyusuri lereng Merapi, dengan Jeep, para siswa tidak hanya berwisata atau piknik saja, tetapi juga mendapatkan pengetahuan tentang mitigasi bencana alam. Mereka bisa melihat alam dan benda-benda yang terdampak erupsi Gunung Merani. (Ono)

Baca Juga:  President WTFI: Komitmen Pemerintah Indonesia Pada Pariwisata Tinggi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *