Sulap Gang Jadi Kebun Sayur untuk Ketahanan Pangan

Gang sempit perkotaan menjadi kebun sayur-mayur (Foto: Wiradesa)

KOTA YOGYA – Di tengah semakin padatnya pembangunan di Yogyakarta, Kelompok Wanita Tani (KWT) Weda Asri menyulap gang sempit perkotaan menjadi kebun sayur-mayur, tanaman toga hingga buah-buahan.

Kelompok tersebut dirintis sejak Februari 2019. Dibantu pemerintah, sampai saat ini program kelompok terus berjalan dan berkembang. Tanamanya pun makin variatif.

“Tanaman dari awal memang sayuran, juga budidaya lele. Tapi ke depan mulai ke tanaman buah. Baru-baru ini menanam buah jambu. Jambu dalhari, jambu madu deli. Dibantu kalurahan,” tutur Ketua KWT Weda Asri, Sutrisni saat ditemui di rumahnya, RW 02, Klitren, Gondokusuman, Yogyakarta, Kamis 1 April 2021.

Sutrisni menuturkan, dalam hal perawatan kebun, setiap hari anggota KWT yang berjumlah 23 orang secara bergantian melakukan penyiraman, pemupukan dan bersih-bersih.

“Anggota kami ada 23 orang. Jadi tiap hari sebanyak tiga sampai lima orang merawat kebun secara bergantian,” jelasnya.

Ketua KWT Weda Asri, Sutrisni (Foto: Wiradesa)

Saat panen sayur atau panen lele tiba, mereka menawarkan ke anggota dan masyarakat terlebih dahulu. Selebihnya mereka jual ke luar. Kemudian uang hasil penjualan masuk ke kas kelompok untuk pengembangan kebun.

Baca Juga:  TV Digital di Yogyakarta Bisa Menangkap 31 Channel

“Kami tawarkan di sini dulu, siapa yang mau, baru kami tawarkan ke luar. Untuk harga di bawah pasar. Semisal lele, jual Rp 20 ribu sekilo. Kalau di pasar Rp 20 ribu ke atas,” ucapnya.

Sayur-mayur membantu ketahanan pangan masyarakat (Foto: Wiradesa)

Pemilik toko kelontong itu juga mengatakan, sejak kebun tersebut didirikan, dirinya sangat terbantu. “Kami sangat terbantu sekali dengan adanya kebun. Apalagi di masa pandemi seperti ini. Bisa mengurangi pengeluaran, tidak harus belanja sayur ke pasar. Tinggal ngambil. Depan rumah pun ada,” katanya. (Syarifuddin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *