YOGYAKARTA – Pergerakan revolusi industri 4.0 dan pandemi Covid-19 mendorong gerakan perubahan institusi pendidikan kedokteran. Pembenahan sistem informasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, evaluasi kerja, penataan model dan rencana kerja menjadi rangkaian upaya institusi menghadapi double disrupsi tersebut. Terlebih dalam pengembangan konten pembelajaran dan penelitian memerlukan sinergi berbagai lintas disiplin ilmu dan pengetahuan.
Menteri Sekretaris Negara RI, Prof. Dr. Drs. Pratikno, M.Soc.Sc., dalam orasi ilmiahnya menegaskan bahwa saat ini tidak lagi ada mono disiplin, dan negara juga membutuhkan Sumber Daya Manusia dengan talenta hybrid skills. “Oleh karenanya, kompetensi seorang tenaga kesehatan harus kuat dan diimbangi dengan soft skill yang sering disebut sebagai esensial skills seperti komunikasi, etika, manajemen, integritas, kolaborasi dan tentunya pembelajar sejati,” ungkapnya.
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM dalam usianya yang ke-75 tahun ini telah melakukan beragam proses adaptasi dan perkembangan institusi. Beragam inovasi bahkan telah muncul di masa pandemi Covid-19 dengan menggandeng kerjasama lintas disiplin di antaranya adalah: GeNose, RI-GHA, Venindo, Gama Swab Chamber, Loker Disinfeksi, Surveilans Skrining, maupun Genome Sequencing.
Dekan FK-KMK UGM Prof. dr. Ova Emilia M.Med.Ed, PhD, SpOG(K), menjelaskan berbagai inovasi tersebut dikembangkan oleh civitas fakultas secara terintegrasi bersama peneliti dari disiplin lain dan juga bekerjasama dengan rumah sakit dalam jejaring AHS dan industri. Kerjasama terintegrasi dengan rumah sakit dalam jejaring AHS juga memungkinkan Pokja Genetik yang bekerjasama dengan Laboratorium Veteriner untuk melakukan Whole Genome Sequencing SARS-CoV-2 sehingga mendapat mandat dari Kementerian Kesehatan untuk mendukung surveilans genomic SARS-CoV-2 di DIY dan Jawa Tengah bagian selatan.
Kerjasama terintegrasi World Mosquito Program atau WMP Yogyakarta, antara FK-KMK UGM, Monash University, Yayasan Tahija dan Pemerintah Daerah DIY juga telah mendorong keberhasilan penelitian teknologi nyamuk Aedes-aegypti ber-Wolbachia untuk eliminasi dengue yang telah mendapat penghargaan nasional dan internasional. “Selain inovasi-inovasi tersebut, juga terjadi peningkatan inovasi untuk masalah-masalah kesehatan lain yang terlihat dengan meningkatnya jumlah paten dan hak cipta yang dihasilkan oleh civitas fakultas sebanyak 9 paten dan 145 hak cipta,” papar Prof. Ova Emilia, Jumat 5 Maret 2021 . Di masa pandemi Covid-19 ini pula, civitas fakultas terpacu untuk melakukan publikasi. Sehingga pada tahun 2020 terdapat peningkatan jumlah publikasi internasional bereputasi sebanyak 449 naskah yang melebihi capaian target tahun sebelumnya sebesar 339 naskah.
Di sektor pendidikan, FK-KMK UGM juga telah melakukan beragam pengembangan untuk menghasilkan lulusan yang inovatif, adaptif, berbudi pekerti luhur dan mampu menjadi agen perubahan di bidang kedokteran/kesehatan. Kegiatan summer course, winter course, maupun program elective menjadi ragam upaya fakultas untuk mewujudkan ruang merdeka belajar lintas disiplin dan menggiatkan interprofessional collaboration bagi mahasiswa. Inovasi pembelajaran di masa pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti WebApps untuk penilaian, GAMEL, dan ELOK untuk kuliah asynchronous, dan zoom meeting untuk kuliah synchronous, hingga revitalisasi Unit Production House menjadi Learning Resource & Innovation atau yang dikenal dengan LERES menjadi ragam upaya adaptasi FK-KMK UGM untuk menghadapi perubahan perkembangan jaman.
Perkembangan FK-KMK UGM dari tahun ke tahun berjalan selaras dengan sistem penjaminan mutu institusi pendidikan kedokteran. Sampai dengan tahun 2020, FK-KMK UGM telah berhasil membentukan 4 program studi baru subspesialis, 1 program Pascasarjana, 1 program Profesi Dietizien, 34 program studi terakreditasi A oleh LAMPTKes, 6 prodi tersertifikasi AUN-QA, dan 1 prodi dalam proses sertifikasi. Proses ini menjadi bagian dari upaya FK-KMK UGM menjamin integritas kinerja pendidikan.
FK-KMK UGM juga melakukan proses integrasi di bidang pengabdian kepada masyarakat. Pengembangan Academic Health System (AHS) UGM menjadi wadah integrasi fakultas dengan lingkungan. Sedangkan pengembangan peta jalan pengabdian kepada masyarakat melalui pelibatan lintas disiplin dan mahasiswa, pengembangan wilayah binaan masyarakat berbasis riset unggulan, serta inisiasi pengabdian yang bersifat Human Sociopreneur menjadi bentuk upaya FK-KMK UGM untuk membumikan integrasi ilmu pengetahuan yang dikembangkan institusi. Pembentukan tim siaga bencana hingga inisiator pembentukan tim Satgas Covid-19 maupun pembentukan Health Promoting University (HPU) juga menjadi langkah nyata proses pengabdian kepada masyarakat FK-KMK UGM.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat, FK-KMK UGM telah berhasil mengelola beberapa saluran komunikasi kesehatan seperti: INA-Health, Kanal Pengetahuan, maupun Radio Indonesia Sehat “RAISA”, serta Journal of Community Empowerment for Health (JCOEMPH), untuk mewadahi hasil pengabdian kepada masyarakat yang disajikan dalam bentuk artikel ilmiah.
Sumber Daya Manusia (SDM), keuangan dan sarana prasarana memegang peran penting untuk meningkatkan mutu institusi pendidikan kedokteran. FK-KMK UGM telah menggiatkan program roadshow, klinik bahasa, klinik statistik, kenaikan pangkat dan jabatan, serta bantuan studi lanjut menjadi beberapa upaya fakultas untuk meningkatkan jabatan akademik dosen. Fakultas juga memfasilitasi peningkatan kompetensi karir dosen serta tenaga kependidikan melalui program pelatihan, learning days, dan kepesertaan dalam pertemuan ilmiah internasional.
Di tahun 2020, fakultas juga telah mengimplementasikan kebijakan pengembangan sistem informasi keuangan berupa penggunaan billing system dan wallet system. Mewujudkan smart digital campus, pengembangan sarana prasarana pendidikan berbasis IT, gedung pascasarjana Tahir Foundation, fasilitas kesehatan, gedung penelitian dan pengembangan, renovasi masjid Ibnu Sina, pengembangan laboratorium riset terpadu dan museum anatomi, menjadi bentuk nyata dukungan infrastruktur FK-KMK UGM untuk mewujudkan lingkungan akademis yang kondusif dan inovatif. (*)