PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan potensi market digital sangat besar. Hal itu diungkapkan oleh Bupati saat zoom meeting yang difasilitasi oleh Ditjen Aptika Kementrian Kominfo, Rabu, 6 Juli 2022.
Peluang ini menurut Bupati mulai ditangkap oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga. Yakni, dengan melakukan berbagai terobosan antara lain dengan menggandeng Bukalapak di tahun 2019 untuk mempromosikan produk-produk UMKM Purbalingga.
“Melalui program tuka-tuku Purbalingga selain di Bukalapa sekarang sudah ada 47 produk masuk di shopee, 57 produk di tokopedia, kemudian juga mulai merambah pada Grab dan Gojek,” imbuhnya dalam acara program literasi digital yang mengambil tema strategi promosi produk UMKM Indonesia melalui Internet itu.
Bupati menambahkan di Purbalingga saat ini terdapat 96 ribu UMKM yang menyerap lapangan kerja sekitar 250 hingga 300 ribu. Pemerintah daerah juga telah memberikan pendampingan pada UMKM terkait pengemasan produk, menjamin kualitas produk dan kontunitas produksi.
“ Selain itu kita juga telah memberikan dana stimulant dari Rp 10 hingga 20 juta kepada para kelompok UMKM, kelompok tani dan kelompok wisata,” lanjutnya.
Kemudian selain pendampingan market online, Pemkab menurut Bupati juga membuat kebijakan agar produk-produk lokal UMKM bisa masuk di toko modern seperti alfamart dan indomart. Yakni mewajibkan 10 persen produk yang dijual merupakan produk-produk UMKM.
“Harapan kedepan bukan hanya di Purbalingga saja namun bisa masuk regional bahkan nasional produk-produk Purbalingga bisa masuk melalui indomart, alfamart maupun pasar yang lainnya,” ujarnya. (Prima Intan DI)