Adang-adang Rezeki, Wirahmi Buka Angkringan

 Adang-adang Rezeki, Wirahmi Buka Angkringan

Wirahmi, enam tahun dagang angkringan. (Foto: Wiradesa)

KULONPROGO – Tak mau banyak berhitung, banyak warga di pedesaan pada akhirnya menekuni wirausaha. Modal paling utama yakni menjaga semangat dan selalu tekun. Berbekal modal ketekunan usaha bertahan, bahkan kemudian berkembang.

“Kalau saya sudah enam tahun buka angkringan. Tempat di depan rumah. Dagangan tidak banyak. Menanak nasi 2 kilogram, jadi 22 bungkus. Belanja kepala ayam, ati ampela, sayap Rp 60 ribu dibacem, tambah aneka gorengan,” terang Wirahmi (63) warga Karangwetan Salamrejo Sentolo, Kamis 11 November 2022.

Bagi Wirahmi, wirausaha dagang angkringan bukan yang pertama kali digeluti. Berbilang tahun lalu tatkala kondisi badan masih kuat ia pernah dagang hasil bumi, kulak buah, kelapa, pisang ke petani dijual ke pembeli di Pasar Gamping. Ketika kondisi fisik makin menurun dimakan usia, Wirahmi membuka angkringan untuk menyambung hidup.

“Buka angkringan buat ulur-ulur. Numpang makan. Karena saya tak punya lahan pertanian gabah atau kebun jadi hidupnya dotopang hasil jualan. Kalau pagi masih jalan cari pisang dibeli para pedagang dan pelanggan,” tuturnya.

Dikaruniai satu putri yang sudah menamatkan pendidikan tinggi, Wirahmi bersama Sismarsudi yang kerja bangunan mengaku tak lagi membiayai anak sekolah. Penghasilan yang didapat di samping untuk kebutuhan sehari-hari juga dipakai buat kegiatan sosial serta ikut arisan.

“Ada beberapa arisan yang diikuti. Ada yang pasok tiap bulan Rp 250 ribu kalau dapat Rp 12.500.000. Arisan lainnya kecil-kecil pasok Rp 10 ribuan,” imbuhnya.

Dari lapak angkringan, Wirahmi adang-adang rezeki. Menjelang pukul 21.00 nasi tersisa tinggal dua bungkus. Sementara olahan ayam terlihat masih banyak. “Nggak habis pun, kalau sudah pukul 21.00 siap-siap tutup. Tapi seringnya jam segitu sudah habis,” imbuh Wirahmi yang mengaku dari jualan tak seberapa, uang laba bersih sekitar Rp 50 ribu bakal masuk kantong bila sisa dagangan tak banyak.

Baca Juga:  Para Pemuda Merancang Penataan Kota Yogya Sesuai Keinginan, Kebutuhan, dan Bayangan Anak Muda

Wirahmi mengaku senang, makin banyak orang desa melek wirausaha. Seperti usaha loundry, ternak ayam potong, buka warung makan, kios kelontong, konter pulsa, apotek, foto kopi dan jilid, rental mobil dan lainnya. (Sukron)

Redaksi

Mandirikan Desa Sejahterakan Rakyat

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar

%d blogger menyukai ini: