YOGYAKARTA – Sejumlah mahasiswa dari Universitas Sanata Dharma (USD) dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) berbuka bersama di Visma Vijaya Praya, Jalan Wulung No 9A, Caturtunggal, Depok, Sleman, Rabu (12/4/2023) sore.
Momen buka puasa lintas agama di Visma Vijaya Praya ini diinisiasi oleh Prof. Syafaatun Almirzanah (Dosen UIN SUKA) bersama beberapa dosen Universitas Sanata Dharma. Acara ini diramaikan pula oleh para frater, suster, dan pendeta.
Sebelum berbuka, acara ini dimulai dengan diskusi santai bertajuk “Keselamatan dalam agama” yang dipantik oleh Syafaatun Almirzanah, CB Kusmaryanto (Dosen USD), JB Heru Prakosa (Dosen USD) serta Albertus Bagus Laksana (Rektor USD).
Diskusi tersebut terkesan santai dan mengalir, membicarakan tentang konsep-konsep Teologis seperti Ketuhanan, doa kepada seorang yang telah meninggal, hingga konsep tentang surga dan neraka.
Beberapa peserta merespons pernyataan dan pertanyaan dari para pemantik diskusi dengan argumentasi serta perspektifnya masing-masing.
Prof. Syafaatun menjelaskan bahwa buka bersama seperti ini dulu kita lakukan setiap tahun, namun beberapa tahun ini terbatasi oleh Covid. Diklarifikasi oleh Romo Kusmaryanto,
“Terakhir kali kami lakukan agenda ini tahun 2019, sebelum Covid-19. Agar tersambung silaturahmi kita gelar lagi di tahun 2023,” ujarnya. Dia juga berharap forum ini diharapkan mampu membuka relasi antar mahasiswa lintas agama.

“Acara ini sangat menarik, moment ini kita bisa merayakan kebersamaan sebagai Saudara kandung. Seperti kata Prof Syafa tadi, Islam dan Kristen itu saudara kandung dari nabi Ibrahim.” ucap Hadi, salah satu peserta dari UIN SUKA.
Ia mengaku telah mempelajari banyak hal dari forum ini. Ia samakin tahu tentang tradisi Katholik yang ternyata juga mendoakan orang tua yang telah meninggal agar dapat selamat dan masuk surga.
Setelah terdengar suara adzan, para peserta dipersilahkan untuk menikmati takjil yang telah disediakan. Kemudian dilanjutkan dengan shalat berjamaah yang dilaksanakan di halaman utama Visma Vijaya Praya.
Saat sesi buka bersama, semua terlihat bersama-sama menyantap makanan di halaman utama. Dari mahasiswa, para dosen, romo, pendeta, frater maupun suster. Terlihat juga beberapa peserta yang asik berkenalan dan mengobrol.
CB Kusmaryanto atau Romo Kus mengatakan, kegiatan itu memang dilakukan untuk mengenalkan satu individu dengan lainnya.
Dia berharap, dengan adanya kegiatan diskusi antarumat beragama ini, setiap peserta memiliki gambaran tentang konsep sosial yang toleran, rukun dan mampu menyongsong nilai-nilai kemanusiaan.
“Temanya kali ini memang tentang keselamatan karena ini sering menjadi alasan pertengkaran. Kalau kita gali bersama, apa yang dimaksud dengan keselamatan itu kan bukan sesuatu yang satu dan sama bagi semua orang. Dari kelompok Islam punya konsep berbeda, begitu juga yang Katolik,” jelasnya. (Yuniar Avicenna)