SLEMAN – Pemerintah Desa Tulongrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu memfasilitasi Bunda PAUD dan guru TK se-Desa Tulungrejo melaksanakan Sstudi banding ke Kalurahan Condongcatur, Selasa (5/12/2023).
Rombongan guru TK Desa Tulungrejo sebanyak 50 orang dipimpin oleh Bunda PAUD Desa Tulungrejo sekaligus istri Lurah Tulungrejo, Ngesti Purwaningsih. Ngesti menyampaikan, kegiatan ini untuk peningkatan kapasitas guru TK, guru RA dan PAUD nonformal se-Desa Tulongrejo.
Peserta studi banding diterima Lurah Condongcatur dan Ibu PAUD Condongcatur, Paguyuban TK Condongcatur, Paguyuban PAUD Condongcatur, Pokja 2 TP PKK Condongcatur dan KWT Tani Makmur Condongcatur yang mendisplai produk di beberapa stannya. Penyambutan dengan Tarian Padang Bulan oleh peserta didik dari SPS Teratai RW 22.
Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, S.IP, M.IP menyampaikan, peserta studi banding mendapatkan ilmu yang bisa diterapkan di lembaga masing-masing.
“Terkait sinergi antar instansi dan lembaga untuk kemajuan Pendidikan Anak Usia Dini, diantaranya dengan adanya Paguyuban PAUD TK dan Paguyuban PAUD-PAUD nonformal serta berkolaborasi dengan pemerintah kalurahan dan Pokja 2 TP PKK Kalurahan Condongcatur,” ucap Reno.
Ibu PAUD Condongcatur, Dewi Nurlaila, S.Pd menyampaikan Program Gempur (Gerakan Mari Bercerita Penghantar Tidur) merupakan inovasi untuk mengurangi pemakaian gadget pada anak usia dini. Diharapkan program ini dapat membumi dan diaplikasikan di masing-masing keluarga.
“Gempur mengajak orang tua, pengasuh dan pendamping anak usia dini 0-6 tahun untuk bercerita sebelum tidur. Kegiatan bercerita memiliki manfaat membangun karakter anak, meningkatkan kecerdasan, menumbuhkan kedekatan dengan anak dan mendukung literasi sejak usia dini. Selain itu juga bertujuan mengurangi penggunaan gadget pada anak-anak, terutama saat saat menjelang tidur,” jelas Dewi.
Setelah paparan materi dari ibu PAUD ditampilkan juga Tari Lepetan dari TK Tunas Harapan Gandok, selanjutnya dipaparkan juga Profil TK Tunas Bakti Kayen, sebagai salah satu TK di Condongcatur dengan inovasi pembelajaran berbasis steam dan loose part. Ditampilkan juga profil dari SPS Mutiara Bunda Karangasem dengan keunggulan lembaga berwawasan lingkungan.
Peserta studi banding sangat antusias dengan berbagai inovasi yang dilakukan. Diskusi terkait inovasi berlangsung sangat dinamis dan banyak sharing ilmu yang bisa dijadikan oleh-oleh saat kembali ke Kota Batu. Diskusi juga tentang implementasi kurikulum merdeka di lembaga PAUD baik formal maupun nonformal. (*)