Cuaca Ekstrem, Pepaya California Masih Menghasilkan 1.500 Kilogram

Hasil petik ke-13 pada Minggu (15/10/2023). (Foto: Wiradesa)

SLEMAN – Cuaca ekstrem, panasnya menyengat, tetapi tanaman Pepaya California di wilayah Kalurahan Jogotirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih menghasilkan buah yang lumayan banyak.

Pada petik ke-13 hari Minggu (15/10/2023) pohon Pepaya California milik Ponijan, petani di Padukuhan Krasaan, masih menghasilkan 1,5 ton atau 1.500 kilogram. Petik langsung ke kebun, harganya Rp 3.500 per kilogram.

Dengan hasil 1.500 kilogram, maka Ponijan mendapatkan penghasilan Rp 5.250.000. Petani papaya ini panen buah papaya, setiap hari Minggu. Jadi sebulan panen empat kali. Jika setiap Minggu menghasilkan sekitar Rp 6.000.000, maka dalam sebulan hasil dari budidaya Pepaya California sekitar Rp 24.000.000.

Panen atau petik buah papaya, pertama kali dilakukan saat pohon Pepaya California berusia tujuh bulan. Sejak petik pertama sampai petik ke-10, jumlah panennya terus meningkat. Pada panen ke-9 menghasilkan 2.200 kilogram. Kemudian panen ke-10 mendapatkan 2.300 kilogram.

Selanjutnya panen ke-11 hasilnya turun menjadi 1.700 kilogram dan panen ke-12 hasilnya naik lagi 1.800 kilogram. “Petik ke-13 turun menjadi 1.500 kilogram. Penurunan hasil panen ini karena cuacanya yang ekstrem,” ujar Ponijan kepada Wiradesa.co, Minggu 15 Oktober 2023.

Baca Juga:  Pepaya California Petik ke-10 Hasilkan 2,3 Ton

Ponijan rencananya melakukan pemupukan terhadap pohon pepayanya. Tetapi karena panasnya ekstrem, tanahnya panas sekali, maka dia tidak berani melakukan pemupukan. Apalagi pemupukan dengan bahan kimia.

“Harusnya sudah pemupukan kimia, tetapi kami tidak berani, karena tanahnya panasnya over,” jelas Ponijan yang mengelola lahan 2,5 hektar untuk ditanami Pepaya California. Dengan menunda pemupukan, maka dampaknya jumlah panen buah pepayanya mengalami penurunan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *