Wiradesa.co, Kulonprogo- Tiyem tampak gembira menerima penyerahan rumah barunya yang lebih layak setelah dilakukan renovasi lewat program bedah rumah yang digalang Forum Peduli Kulonprogo (FPKP). Mewakili Bupati Kulonprogo, Asek I Kabupaten Kulonprogo didampingi Ketua FPKP Robet secara simbolis menyerahkan bukti serah terima bantuan bedah rumah kepada warga Tempel 044/020 Bumirejo Lendah tersebut, beberapa waktu lalu. Dikatakan Robet rumah berdinding hijau itu rampung dan menghabiskan biaya sekitar Rp 22 juta.
“Rumah Ibu Tiyem sebelumnya terhitung tak layak huni. Dinding sudah bolong-bolong, genteng banyak yang lepas sehingga bila musim hujan bocor, lantai tanah. Di samping karena usia tua, Ibu Tiyem tuna netra sehingga mengandalkan hidup dari bantuan orang,” ujar Robet.
Setelah serah bantuan bedah rumah milik Tiyem diserahterimakan, FPKP, kata Robet berencana melanjutkan program sosial bedah rumah milik kakak beradik Suraji dan Wayem di Kalikepek RT 36 RW 16 Giripeni Wates, Kulonprogo.
“Yang di Giripeni atas nama kepala keluarga Suraji dan adiknya Wayem. Keduanya sudah lanjut usia. Bahkan kondisi Ibu Wayem lumpuh dan tuna wicara. Penghasilan dari jualan sapu lidi dan serabutan, serta kondisi rumah tak layak huni,” imbuhnya.
Menurut Robet, pelaksanaan bedah rumah akan dimulai 24 November 2019, sedangkan kebutuhan dana bedah rumah ditaksir Rp 25 juta. Di samping bangunan pokok yang dihuni Suraji dan Wayem, akan dilengkapi dua unit sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) di dalam rumah dan satu di luar rumah.
“Untuk kepentingan mempermudah perawatan Ibu Wayem, satu kamar mandi dan WC (MCK khusus) akan ditempatkan di dalam kamar. Yang di luar rumah untuk keluarga yang merawat,” tandas Robet. Pada program bedah rumah di Giripeni tersebut, delapan organisasi lintas komunitas di Kulonprogo akan turut serta berpartisipasi berkolaborasi dengan FPKP.
Delapan organisasi dan komunitas tersebut, dikatakan Robet sebelumnya belum pernah berkolaborasi pada kegiatan bedah rumah. “Diperkirakan bedah rumah Pak Suraji dan Ibu Wayem memakan waktu dua minggu. Bangunan agak besar tujuh kali delapan. Material kayu dan papan GRC, ditambah kelengkapan isi rumah lemari, tempat tidur, ada juga sembako. Sepenuhnya material dari forum dan komunitas sehingga tak memberatkan penerima bantuan. Ada pun tenaga yang terlibat dari warga, potensi FPKP dan sejumlah komunitas gabungan yang akan berkolaborasi bareng,” papar Robet.
(Sukron Makmun)