Herbiforus Himabio FMIPA UNY Tanam Mangrove di Kawasan Wanatirta Kulonprogo

Proses penanaman mangrove di Kawasan Wanatirta Temon Kulonprogo oleh Herbiforus Himabio FMIPA UNY. (Foto: Istimewa)

KULONPROGO – Badan Semi Otonom Kelompok Studi Tumbuhan (BSO KST) “Herbiforus” Himpunan Mahasiswa Departemen Pendidikan Biologi (Himabio) FMIPA UNY mengadakan kegiatan Back To Nature yang berarti kembali ke alam.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkembangkan semangat dalam melestarikan alam dan meningkatkan kesadaran para mahasiswa akan pentingnya konservasi.

Pada progam Back to Nature kali ini bertemakan “Save Mangrove Save Us” yaitu untuk melakukan konservasi hutan mangrove.
Kegiatan ini dilaksanakan beberapa waktu lalu di Konservasi Hutan Mangrove Wanatirta, Pasir Mendit, Jangkaran, Temon, Kulonprogo.

Peserta yang terlibat sebanyak 58 orang yaitu terdiri dari anggota BSO KST Herbiforus, Mahasiswa aktif Departemen Pendidikan Biologi FMIPA UNY, dan juga mengundang pengurus organisasi Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) untuk turut ikut serta.

Adapun rangkaian kegiatannya yaitu pemberangkatan peserta dari kampus FMIPA UNY menuju lokasi. Dilanjutkan dengan pembukaan acara, sambutan-sambutan, sharing-diskusi, penanaman mangrove, wisata ke Pantai Pasir Mendit, ishoma, mini games, terakhir penutupan.

Pada acara inti ditanam sebanyak 60 bibit pohon bakau jenis Rhizipora sp. Caranya itu dengan membuat lubang pada lumpur menggunakan patok, lalu akar bakau dimasukkan dan ditimbun dengan lumpur. Setelah itu tancapkan patok disampingnya kemudian diikat dengan tali rafia untuk menjaga bibit tidak terbawa arus.

Baca Juga:  UGM Tegaskan Komitmen dan Kontribusi dalam Penanganan Pandemi Covid-19

Wanatirta sendiri merupakan komunitas pelestari mangrove yang mengelola hutan mangrove di pesisir Pantai Pasir Mendit. Ketua pengelola mangrove Wanatirta Warso Suwito mengungkapkan pengelolaan mangrove meliputi penanaman, penyulaman serta perawatan. Selain itu diketahui pula buah mangrove dapat dikelola buahnya untuk diproduksi menjadi sirup. Jenis mangrove yang terdapat di Wanatirta diantaranya Rhizopora sp., Avicennia sp., Achantus sp., Bruguierra sp., dan nipah.

Manfaat mangrove banyak sekali diantaranya untuk mencegah abrasi dan menyerap karbon yang berbahaya bagi bumi. Selain itu mangrove juga menjaga ekosistem pesisir dan estuarin. Salah satunya sebagai habitat ribuan burung kuntul dan beberapa jenis satwa lain. Pada saat musim penghujan, burung kuntul memenuhi kawasan ini untuk bertelur, namun saat kemarau mereka sedang mencari makan di tempat lain. Mereka akan kembali saat musim penghujan karena tempat ini sebagai tempat awal mereka menetas. Pada saat musim penghujan, daun-daun mangrove berubah menjadi berwarna putih akibat kotoran burung kuntul yang sedang bersarang.

Ketua pelaksana, Nuning Latifah, mengungkapkan, kegiatan berharap progam kerja Back to Nature ini dapat terlaksana rutin ke depannya untuk tetap terus melestarikan bumi. (*)

Baca Juga:  Yasmin, Putri Disabilitas Duta Unicef Kindness Leader and Empathy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *