Kankemenag Kulonprogo Gelar Basic Training Juru Sembelih Halal

Persiapan kurban, 30 juru sembelih hewan di Kulonprogo ikuti basic training juru sembelih halal. (Foto: Istimewa)

KULONPROGO – Kankemenag Kulonprogo menggelar Basic Training Juru Sembelih Halal. Kegiatan tersebut digelar dalam rangka menghadapi Hari Raya Iduladha dan penyembelihan hewan kurban.

Kasi Bimas Islam Kankemenag Kulonprogo, M. Qomaruzzaman, S.Ag. M.S.I. menyampaikan hal itu di sela-sela acara yang berlangsung di Balai Nikah KUA Sentolo, Kamis (15/6/2023) pagi.

“Hari ini kami menggelar Basic Training Juru Sembelih Halal. Kegiatan digelar dalam rangka menyambut datangnya Hari Raya Iduladha dan penyembelihan hewan kurban. Agenda ini kami gelar bekerjasama dengan Baznas Kulonprogo,” ujarnya.

Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan standardisasi dalam pelaksanaan penyembelihan ternak (kurban) baik sebelum maupun sesudah penyembelihan sampai dengan pendistribusian daging. Selain itu juga untuk memberikan pengetahuan tentang prinsip-prinsip penyembelihan secara syar’i, maupun tindakannya, dan mampu mengenali tanda-tanda kematian pasca disembelih.

Hadir mengikuti acara sebanyak 30 orang juru sembelih hewan sebagai peserta. Mereka perwakilan dari tiap-tiap kapanewon serta dari unsur NU dan Muhammadiyah. Sedangkan narasumber berasal dari Juru Sembelih Halal (Juleha) Kulonprogo antara lain Putut Proboseto, Yosar Anwar, Arie Bagus Widiyanto. Selain teori, materi dalam kegiatan ini juga dilakukan secara praktik langsung.

Baca Juga:  Kankemenag Kulonprogo Lakukan Pengawasan Sertifikat dan Label Halal

Sementara itu Kepala Kankemenag Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, S.Ag. M.Pd berharap agar juru sembelih hewan di wilayahnya dapat menjadi juru sembelih halal.

“Seorang juru sembelih mestilah tertib ibadahnya, memperhatikan adab sosial yakni dengan mengimplementasikan ibadah dalam penyembelihan hewan tersebut. Seorang juru sembelih juga harus memenuhi ketentuan syari atau hukum fikihnya. Namun demikian juga harus saling menghargai perbedaan dan tidak mengklaim pengetahuan kita yang paling benar,” tegas Wahib. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *