Kenali Gejala Ternak Kurang Mineral, Berikut Ini Cara Bikin Pakan Mineral Sederhana

Foto: Istimewa

GUNUNGKIDUL-Pernah melihat kambing atau domba sering makan tanah, atau menjilat tembok, dinding kandang kayu atau kulit pohon? Hal itu menunjukkan gejala jika ternak tersebut kekurangan mineral dalam tubuhnya.

Menurut Dosen Fakultas Peternakan UGM, Ir. Cuk Tri Noviandi, S.Pt., Ph.D., mineral sangat dibutuhkan ternak seperti kambing, sapi dan domba. Sebab, asupan mineral sangat penting dalam mendukung proses pertumbuhan dan fisiologis ternak.

“Mineral dibutuhkan ternak meski dalam jumlah kecil. Namun sangat penting dalam proses pertumbuhan dan fisiologis ternak,” kata Cuk dalam pengarahan dan pendampingan puluhan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Kalurahan Sumberwungu, Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (5/10).

Cuk menyebutkan beberapa gejala pada ternak apabila kekurangan mineral yakni terjadinya gangguan makan pada ternak seperti lebih sering makan tanah, tembok beton, kayu dan kain serta sampah. Selain gejala gangguan makan, juga penampakan fisik bulu mulai rontok dan kasar, kurus dan lemah, mengalami keguguran san kesulitan bereproduksi, hypocalcemia ditandai dengan sapi yang ambruk.

Baca Juga:  MAN 3 Kulonprogo Lakukan Penanaman Pohon di Perbukitan Menoreh

Dikatakan Cuk bahwa, ternak kambing atau sapi tidak cukup hanya mengandalkan dengan pakan hijauan saja atau konsentrat saja. Namun kombinasi dari keduanya. Penambahan mineral juga mesti diberikan. “Diberi hijauan rumput saja maka tambah kurus tapi tidak mati. Tapi diberi konsentrat saja dalam dua bulan kemungkinan mati,” katanya.

Harga suplemen mineral bagi ternak di pasaran menurut Cuk mahal. Ia memberi tips membuat peternak bisa membuat suplemen mineral yang bisa ditaruh di kandang ternak. Dengan cara membuat mineral blok dengan bahan berupa campuran garam seberat 4 kg, semen putih 1 kg dan mineral premix 1 kg. “Campur semua rata, keringkan cetak adonan dan tambahkan air biarkan hingga kering 1-2 hari,” katanya.

Selanjutnya cetakan itu bisa dituangkan dalam gelas plastik yang nantinya bisa ditaruh di kandang agar bisa dikonsumsi oleh ternak. “Karena membeli tambahan mineral cukup mahal di pasaran sehingga dibuat dengan harga murah. Adanya mineral blok ini maka ada efisiensi pakan, konsumsi pakan ternak meningkat 25-30 persen, meningkatkan pertumbuhan ternak, meningkatkan produksi daging dan susu, memperbaiki reproduksi dan meningkatkan imunitas ternak,” ungkapnya.

Baca Juga:  Mahasiswa KKN Kolaborasi Dampingi Pembuatan NIB bagi UMKM Lokal

Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, Prof. Dr. drh. Sarmin, M.P., mengatakan pengenalan cara pembuatan mineral blok ini pada kelompok wanita ternak dalam rangka pengembangan sistem peternakan terpadu dan berkelanjutan.

“Kami mengajak warga beternak kambing, ikan dan bebek, nantinya limbah kambing untuk biogas, menanam hijauan untuk meningkatkan pakan ternak dan pendapatan,” kata Sarmin.

Beberapa jenis kambing yang dikenalkan untuk dikembangbikan oleh para anggota kelompok tani seperti kambing saanen, kambing kacang, kambing etawa, boer dan nubian. Untuk mendukung ketersediaan pakan, peternak juga diajak untuk menanam hijauan seperti rumput gajah, rumput raja, rumput alam dan rumput benggala. Sedangkan untuk pembuatan konsentrat dibuat dari bahan dedak, jagung kering, tepung ikan dan ampas tahu. Sementara untuk kandang, tim UGM mengajak warga untuk membuat model kandang panggung agar lebih mudah dibersihkan dan mudah mengumpulkan kotoran untuk diolah menjadi pupuk organik.

“Nantinya kami harapkan dari peternakan kambing ini bisa menghasilkan produk turunan dari ternak kambing seperti dodol susu kambing, pupuk kompos, susu pasteurisasi,” kata Sarmin. (*)

Baca Juga:  Potensi Besar Pengolahan Limbah Ternak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *