Keunggulan Beras Hasil Cetak Sawah Cerdas Air Dibandingkan dari Hasil Sawah Biasa: Rasanya Lebih Enak

Padi dan beras hasil cetak sawah cerdas air (paling kiri), hasil petani konvensional (tengah), dan hasil sawah mina padi (kanan). (Foto: Wiradesa)

STUDIO Tani Gunungkidul berhasil mencetak sawah cerdas air. Sudah empat kali diujicobakan dan hasilnya lebih unggul dibandingkan dengan sawah biasa milik petani di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Keunggulan itu tidak hanya dari sisi organiknya saja, tetapi juga dari segi jumlah panen, rasa beras, dan warna bulir berasnya. “Dari segi kesehatan, pasti lebih baik, karena pupuknya organik dan tanpa pestisida,” jelas Wiyono, pendiri Studio Tani di Dusun Tambakboyo, Kalurahan Semanu, Kapanewon Semanu, Kabupaten Guunungkidul, Kamis 2 Februari 2023.

Wiyono mendisplai beras hasil panen dari cetak sawah cerdas air, dari sawah petani di sekitarnya, dan dari sawah mina padi. Warnanya jelas beda. Warna beras hasil cetak sawah cerdas air lebih putih bersih, bentuk bulirnya lebih besar.

Kemudian lalat pun lebih suka berkerumun di beras hasil cetak sawah cerdas air. Itu menandakan jika berasnya lebih enak dibandingkan dengan dua beras yang ada di sampingnya.

Ihsan Kaddad, pemuda asal Kepulauan Mentawai yang belajar di Studio Tani mengemukakan nasi hasil cetak sawah cerdas air, rasanya manis dan enak. “Tanpa sayur pun bisa dimakan, tanpa lauk, tanpa ikan bisa dimakan. Rasanya manis, enak sekali,” ujar Ihsan, sambil menyantap nasi hasil cetak sawah cerdas air.

Baca Juga:  Ketum SMSI Firdaus Kawal Ekspedisi Danau Toba 4-7 Februari

Ihsan bersama teman-temannya anak muda asal Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, merasakan enaknya nasi hasil panen dari cetak sawah cerdas air. Apalagi lauknya ikan nila goreng, hasil panen dari sawah mina padi.

Bentuk bulir padinya hasil panen cetak sawah cerdas air, lebih besar. Sehingga jumlah produksi panennya juga lebih banyak dibandingkan hasil sawah petani sekitar dengan ukuran luas yang sama.

Dengan keunggulan dari berbagai segi, baik dari jumlah hasil panen, rasa beras, warna bulir berasnya, dan kesehatan bagi tubuh, maka eksperimen cetak sawah cerdas air ini layak dicoba di area yang lebih luas.

Pemerintah kabupaten di Indonesia, khususnya Pemkab Gunungkidul perlu menyediakan lahan dan mengupayakan agar cetak sawah cerdas air ini bisa dilaksanakan dan bisa menjadi percontohan bagi petani. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *