KULONPROGO-Katib ‘Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori hadir menyampaikan pengajian Maulid Nabi Muhammad Saw, Haul dan Haflah Khomil Quran di Pesantren Roudhotul Huffadz Taruban Kulon Tuksono Sentolo Kulonprogo, Sabtu 28 September 2024.
Kiai Asrori menyampaikan, Nabi Muhammad Saw merupakan penutup kenabian dan kerosulan. Nabi Muhammad Saw ditugaskan antara lain menyampaikan syariat dari Alloh Swt. Sedangkan jika diuraikan lagi tujuan syariat itu ada lima.
“Pertama tujuan syariat untuk menjaga agama. Nabi Muhammad Saw diutus untuk menjaga agama yakni Islam. Menjaga akidah Akidatul Islam Ahlussunnah wal Jamaah,” kata Kiai Asrori.
Pengasuh Pesantren Raudhatut Thullab Wonosari Tempuran Magelang melanjutkan, bahwa agama merupakan dasar dan pondasi bagi umat manusia. Pesantren terlebih pesantren tahfidz Quran seperti Roudhotul Huffadz menjadi taman bagi orang yang menjaga Alquran.
“Kata hafidz sebenarnya diperuntukkan bagi penghafal hadis. Kalau penghafal Alquran namanya hamilul Quran. Menjaga Alquran maknanya mengamalkan Alquran,” ungkapnya.
Alquran merupakan kitab yang bisa dihafalkan menunjukkan Alquran kitab yang dijaga sampai hari kiamat melalui orang yang menghafalkannya. Hukum menghafal Alquran yakni fardu kifayah. Apabila dalam satu wilayah tak satu pun ada yang menghafalnya maka semua akan berdosa. Tetapi bila sebagian orang sudah menghafalkan maka tidak ada kewajiban menghafalkannya.
“Para santri yang hafal Alquran dan mengerti isi Alquran termasuk yang menjaga agama. Idealnya bagi para santri sebelum menghafal Alquran agar mengaji fikih terlebih dahulu.Khatam Safinah, Fathul Qorib, Fathul Muin dan lainnya. Habis itu baru ngaji Alquran ngaji isi Alquran hukumnya wajib sebagai dasar menjaga agama,” imbuhnya.
Kiai Asrori melanjutkan tujuan syariat berikutnya menjaga akal. Penting bagi umat manusia untuk menjaga akal. Dengan adanya syariat maka akan ketahuan mana benar mana salah. Mana halal mana haram. Dengan akal yang terjaga boleh jadi manusia tak akan mudah terjerumus kepada hal yang akhirnya menyusahkan. Banyak orang terjerat pinjaman online, judi online boleh jadi karena awalnya tak memahami syariat. Bahwa dalam syariat judi termasuk hal yang dilarang.
Tujuan syariat selanjutnya untuk menjaga diri, menjaga keturunan dan menjaga harta. Kiai Asrori pun menerangkan ngaji maulid bahwa semua kebaikan ialah mengikuti kanjeng nabi dalam keadaan apa pun. Susah, senang, kaya, miskin ikutilah nabi.Sebab manusia yang disebut Allah dan Allah Swt ridho kepadanya adalah Nabi Muhammad Saw. Apabila disebut namanya orang yang menyebut akan diganjar pahala. Keagungan Nabi Muhammad Saw tak ada makhluk yang minta dan apa yang diminta nabi pasti diberi oleh Alloh Swt. Akan tetapi yang diminta Nabi Muhammad Saw hanya keselamatan umatnya.Baik di dunia maupun selamat di akhirat.
“Karena keagungan beliau maka banyak nabi-nabi lain, Nabi Musa, Nabi Isa inginnya menjadi umat Muhammad. Kelak ketika umat manusia sudah sedo di ara-ara mahsyar berat luar biasa. Srengenge jaraknya cuma sekilan di atas kepala dan di saat itu tiada yang diberi makom syafaat kecuali Nabi Muhammad,” tandas Kiai Asrori.
Menyinggung polemik nasab Baalawi yang saat ini ramai diperdebatkan, ia mengatakan bahwa hal itu tak perlu diperdebatkan karena bukan rukun iman. Manusia semua Bani Adam. Yang menjadikannya mulia bukan keturunan tetapi karena amal. Kiai Asrori mengajak hadirin untuk cinta kepada nabi dan ahli baitihi. Dan cinta atau senang harus ada tandanya.
Kiai Asrori mengingatkan pula peran orangtua dan tanggung jawab orang tua dalam mendidik para anaknya. Mendidik anak dalam hal agama termasuk upaya dalam menjaga keturunan.
“Anak adalah investasi masa depan. Orangtua mesti ajar tata krama, adab, sopan santun, ngaji dan seterusnya. Tetapi kebanyakan orangtua tidak mampu. Karena itu menurut saya, boleh subyektif, lembaga yang masih bisa men-tarbiyah anak tak lain ya pondok pesantren. Pesantren lembaga yang masih bisa diharapkan untuk mempersiapkan anak agar manfaat,” ujarnya. (Sukron)