SLEMAN-KWT Dewi Sri Padukuhan Kentungan menggelar acara syukuran tumpengan. Acara mengangkat tema “Pincukan Bersama KWT Dewi Sri Kentungan” bertempat di Balai RW 50 – 51 Babadan Baru Kentungan, Jumat 17 Oktober 2025.
Ulu-Ulu Condongcatur Murgiyanta, SE menyampaikan program ketahanan pangan sudah menjadi program utama pemerintah sehingga semua harus dapat mendukung program tersebut.
“Selamat Ulang Tahun kepada KWT Dewi Sri yang telah berusia 3 tahun juga selamat telah dapat mengakses berbagai bantuan yang diberikan oleh Dinas terkait. Semoga semangat tetap dipertahankan, tetap kompak dan selalu berani untuk berinovasi serta untuk kegiatan agar terasa lebih ringan bisa dipikul bersama sama 11 RT yang ada di wilayah Padukuhan Kentungan,” ucap Murgiyanta.
Ketua KWT Dewi Sri Kentungan, Sulistiyani menyampaikan pada awalnya kegiatan KWT dilaksanakan dengan rasa keterpaksaan yang tinggi, mengingat di Kentungan sudah tidak memiliki lahan yang luas untuk dijadikan lahan pertanian. Namun rasa terpaksa kini terbayar lunas dengan berkah yang didapat oleh para anggotanya dengan berbagai kegiatan yang sudah dilakukan.
“Terimakasih untuk semua anggota yang telah mendorong dan berkembang bersama KWT Dewi Sri Kentungan. KWT Dewi Sri Kentungan tidak hanya sebagai lahan pertanian tapi juga media belajar untuk masyarakat sekitar, mulai dari anak PAUD, SD, MTs sampai perguruan tinggi seperti UGM, UPN, dan juga UNY sering mrlaksanakan pembelajaran dan observasi di sini,” ucap Sulistiyani.
Lebih lanjut, Sulistiyani menjelaskan program unggulan KWT Dewi Sri Kentungan yaitu urban farming memanfaatkan lahan yang ada untuk kegiatan menanam dan beternak. Program yang membuat anggota semangat yakni Warsa lan Mbak Desi. Warung Sabtu migunani lan mberkahi Dewi Sri. Kegiatan dilakukan setiap Sabtu pagi, pukul 07.00 – selesai di lahan KWT Dewi Sri Kentungan depan Balai RW Babadan Baru. Sementara barang yang dijual yaitu produk yang dihasilkan anggota KWT serta olahan hasil lahan. Produk unggulan yang dijual diantaranya keripik bayam brazil, brambang goreng serta bumbu pecel.
“Saat ini KWT Dewi Sri Kentungan beranggotakan sekitar 40 orang. Untuk prestasi yang diraih sampai dengan sekarang: Juara 2 Evaluasi Kelompok Tani Berprestasi Kelas Pemula Dinas Pertanian Kabupaten Sleman tahun 2025,” tuturnya.
Sementara itu, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Condongcatur, Ari Indriyani menyampaikan ada perubahan regulasi terkait dengan bantuan yang disalurkan.
“Sekarang pengelolaan dana tidak lagi di pemerintah kalurahan namun dipegang oleh BUMKAL sehingga ada bagi hasil, semoga anggota KWT dapat mengatur waktu dengan baik, karena banyaknya bantuan yang didapat dan harus bisa dipertanggungjawabkan. Ada bantuan jamur, bibit tanaman dan polybag yang harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kami berpesan semua bantuan yang diterima agar dapat didokumentasikan dengan baik,” ucap Ari. (*)








