YOGYAKARTA – Pengurus Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) Daerah Istimewa Yogyakarta mulai Minggu (24/7) bakal memulai Liga Bridge Siswa dan Mahasiswa Nasional 2022. Gunungkidul dan Sleman akan menjadi tempat berlaga 49 pasangan atlet dalam empat seri.
“Liga nasional ini adalah agenda wajib tahunan yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat GABSI. Empat seri dijadwalkan akan berlangsung sampai Oktober dan finalnya di Surakarta 26-27 November,” kata Ketua II Pengda GABSI DIY, Agus Yudo Priambodo, Sabtu 23 Juli 2022.
Sesuai jadwal yang telah disusun, untuk seri pertama akan diselenggarakan Minggu besok pagi. Kemudian seri kedua berlangsung pada 21 Agustus, seri ketiga 18 September dan seri terakhir 16 Oktober.
“Untuk seri pertama besok, untuk Liga Bridge Siswa Nasional (LBSN) akan diselenggarakan di Gunungkidul dan Liga Bridge Mahasiswa Nasional (LBMN) berlangsung di UGM, Sleman,” kata Agus yang biasa disapa Karebet.
GABSI DIY sendiri membagi area pertandingan di Gunungkidul dan di Sleman yang dipusatkan di Universitas Gadjah Mada. Untuk sesi pertama, GABSI mencatat ada 49 pasangan yang akan berlaga.
Karebet yang bertanggung jawab pada pembinaan prestasi atlet, menyebut perwakilan DIY yang akan berlaga didominasi atlet-atlet dari Sleman dan Gunungkidul.
Gunungkidul mengirimkan 18 pasang tingkat SD, 11 pasang tingkat SMP dan dua pasang tingkat SMA. Sedangkan Sleman mengirimkan dua pasang tingkat SD dan lima pasang tingkat SMP.
“Sedangkan untuk LBMN yang diselenggarakan di UGM, ada sebelah pasang yang akan bertanding,” lanjutnya.
Sesuai ketentuan, setiap pasangan diwajibkan minimal mengikuti tiga seri agar bisa mendapatkan nilai. Kalau pasangan terus berlaga di empat seri, maka tiga seri terbaik yang akan dinilai.
Pasangan terbaik di kategori siswa dan mahasiswa nantinya akan bertanding dengan atlet asal Jawa Tengah dan Jawa Timur yang bergabung dengan DIY di zona empat. Tiga pasangan tiap zona akan bertanding secara nasional di Surakarta.
“Meskipun di DIY dapat nilai tertinggi, pasangan ini nanti belum tentu lolos tingkat nasional karena masih dibandingkan dengan tim Jateng dan Jatim,” tutup Karebet. (*)