Menjelang Pemilu, Waspadai Pecah Belah Politik Identitas

 Menjelang Pemilu, Waspadai Pecah Belah Politik Identitas

Sosialisasi dan Pembinaan Organisasi Kemasyarakatan di Kulonprogo. (Foto: Istimewa)

KULONPROGO – Memasuki tahun politik banyak potensi perpecahan yang menyebabkan rusaknya kerukunan hidup di masyarakat. Salah satunya karena politik identitas yang didasarkan pada agama, kepercayaan, dan ikatan kultural yang beragam.

Oleh karena itu, fungsi agama dikembalikan sebagai mana mestinya agar kerukunan umat tetap terjaga dengan baik. Hal ini disampaikan oleh Kasubbag TU sekaligus Plh Kepala Kankemenag Kulon Progo, H. Saeful Hadi, S.Ag, M.Pd.I., saat menjadi narasumber pada Sosialisasi dan Pembinaan Organisasi Kemasyarakatan di Ruang Sermo Komplek Pemda Kulonprogo (19/9/2023) pagi.

“Menjelang Pemilu, di tahun-tahun politik ini banyak potensi konflik yang dapat mengganggu kerukunan masyarakat. Salah satunya karena politik identitas yang didasarkan pada keadaan minoritas, ras, etnisitas, gender, dan kelompok sosial lain yang merasa terpinggirkan,” ujar Saeful Hadi.

Dalam perkembangan selanjutnya, identitas didasarkan pada agama, kepercayaan, dan ikatan kultural yang beragam. Untuk itulah fungsi agama harus dikembalikan sebagaimana mestinya agar kerukunan antar umat dapat tetap terjalin dengan baik.

Agama, lanjutnya, berfungsi sebagai tuntunan bagi manusia agar memiliki perilaku mulia. Hal itu harus kita lakukan, baik yang berhubungan dengan Tuhan maupun dengan sesama manusia dan alam sekitar. Agama berfungsi sebagai jalan untuk menggapai kemaslahatan, ketenangan, dan kedamaian, serta keselamatan.

Selanjutnya, agama mengandung ajaran-ajaran yang moderat, seimbang dan lurus. Sehingga program moderasi beragama yang telah dicanangkan oleh Kemenag harus dapat berjalan dengan baik sesuai dengan empat indikatornya, yaitu: komitmen kebangsaan, toleransi, antikekerasan, serta adaptif terhadap budaya dan tradisi. Agama juga mestinya berfungsi sebagai pemersatu umat yang berbeda-beda, baik dari segi keagamaan, suku, dan adat istiadat. Karena agama mengajarkan bagaimana berperilaku dan bersikap secara baik terhadap orang-orang yang berbeda-beda itu.

Baca Juga:  Ternak Kambing Bagi Hasil Sistem Syariah

“Kami beharap kepada Ormas yang ada di Kulonprogo bisa ikut menjaga kedamaian dan kerukunan dan meredam potensi konflik yang mungkin terjadi di masyarakat,” pungkas Saeful. (*)

Redaksi

Mandirikan Desa Sejahterakan Rakyat

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar

%d blogger menyukai ini: