KULONPROGO – Kebutuhan kendaraan ambulance gratis bagi masyarakat sebagai sarana mengantar pasien berobat ke rumah sakit hingga mengantar jenazah ke pemakaman khususnya di wilayah Sentolo dirasakan mendesak. Merespons persoalan tersebut, MWC Nahdlatul Ulama Sentolo berinisiatif membuka donasi dan mengumpulkan dana guna membeli satu unit kendaraan ambulance gratis. Penggalangan dana dua bulan ini telah terkumpul Rp 52 juta.
Humas MWC Nahdlatul Ulama Sentolo, S Lestari atau akrab disapa Mbak Menik mengungkapkan, pihaknya membuka paket donasi satu paket nilainya Rp 200 ribu. “Penyumbang bisa berdonasi mulai Rp 200 ribu artinya mengambil satu paket. Bisa pula mengambil 2,3,4,5 paket atau lebih tinggal dikalikan Rp 200 ribu. Dana yang terkumpul nantinya akan dibelikan satu unit ambulance baru seharga sekitar Rp 200 juta,” tutur Mbak Menik, Kamis 30 September 2021.
Repot akibat kesulitan mendapat layanan ambulance gratis sebagai sarana pengantaran berobat ke rumah sakit disampaikan Mba Menik. Diceritakan, seorang warga yang tinggal satu kalurahan dengannya suatu ketika membutuhkan ambulance dua kali seminggu untuk keperluan periksa ke RS Sardjito mengobati sakit TBC yang dideritanya. Untuk memenuhi kebutuhan ambulance gratis Mbak Menik berkoordinasi dengan PC Nahdlatul Ulama Kulonprogo yang memiliki satu unit layanan ambulance gratis.
“Pasien yang dimaksud sudah dua kali memakai layanan ambulance milik PC Nahdlatul Ulama Kulonprogo namun karena tingginya mobilitas ambulance gratis milik PC Nahdlatul Ulama Kulonprogo dimanfaatkan warga, beberapa kali saat dibutuhkan, ternyata tengah dipakai di tempat lain sehingga akhirnya yang bersangkutan terpaksa pakai kendaraan taksi online untuk mengantar periksa ke Sardjito,” keluh Mbak Menik yang tinggal di Salamrejo, Sentolo.
Menurut Mba Menik, calon penyumbang bisa datang ke Kantor MWC Nahdlatul Ulama Sentolo di Padukuhan Wora-wari, Sukoreno, Sentolo atau menghubunginya di kontak WA 087838737907. “Armada ambulance nantinya akan melayani warga yang membutuhkan. Layanan gratis. Baik driver maupun bahan bakar untuk operasional tidak dibebankan kepada warga yang anggota keluarganya tengah sakit atau meninggal dan butuh layanan ambulance,” tutupnya. (Sukron)