PASAR Godean sampai sekarang (31 Desember 2024) belum ditempati. Padahal pasar yang direvitalisasi dengan anggaran Rp 89 miliar ini sudah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 28 Agustus 2024. Jadi sudah empat bulan lebih, pasar tersebut belum berfungsi.
Berdasarkan pemantauan Wiradesa.co, Selasa (31/12/2024), Pasar Godean dengan bangunan yang cukup megah, tetapi sepi tidak ada satu pun pedagang yang menempatinya. Bahkan di sudut pasar tumbuh rumput-rumput liar yang terkesan kotor dan jelas tidak dirawat.
Sepertinya pesan Presiden Jokowi saat meresmikan revitalisasi Pasar Godean tidak digubris. “Nyuwun tulung nggih (minta tolong ya) dirawat, dipelihara kebersihannya. Melayani pembeli yang baik, pakai senyum,” pesan Jokowi saat meresmikan revitalisasi Pasar Godean Rabu 28 Agustus 2024.
Melihat secara langsung kondisi Pasar Godean, dengan rumput yang tumbuh liar, jelas tidak dirawat. Di beberapa tempat tampak kotor dan ini juga jelas tidak dipelihara kebersihannya. Sampai empat bulan lebih, tidak ada satu pun pedagang yang menempatinya.
Para pedagang yang dulu menempati Pasar Godean, sampai sekarang masih berjualan di tempat penampungan Pasar Berjo. Jaraknya sekitar 2,5 kilometer arah barat dari Pasar Godean. Kenapa mereka tidak segera pindah ke Pasar Godean yang sekarang berdiri megah?
Berdasarkan informasi, untuk kembali menempati tempat di Pasar Godean yang baru direvitalisasi, seorang pedagang harus membayar Rp 35 juta per 1 unit. “Iya je boss, banyak yang berat gak mau, malah pengen netap di penampungan Pasar Berjo,” kata Mulyadi, warga Godean, Rabu (1/1/2025).
Pasar Godean dengan luas lahan 12.359 m2 memiliki daya tampung kios 186 unit, los 1.164 unit, los belut 31 unit, tlasaran 456 unit, dan total 1.837 orang pedagang. Bangunan pasar terdiri atas 3 lantai. Rencananya pasar ini akan menampung 1.800 pedagang.
Informasi yang lain, bangunan Pasar Godean belum dilengkapi tempat parkir. Dengan tidak adanya tempat parkir, maka dikhawatirkan jalan-jalan di sekitar pasar akan dijadikan lahan parkir. Akibatnya lalulintas menjadi semrawut dan terjadi kemacetan.
Sebagai orang awam, sepertinya konyol perencanaan revitalisasi pasar tanpa memperhitungkan tempat parkir. Anggarannya cukup besar mencapai Rp 89 miliar, apa masalah parkir tidak diperhatikan dalam Detail Engineering Design (DED) sebuah bangunan publik, seperti revitalisasi Pasar Godean.
Anggaran Rp 89 miliar, bukan dana yang kecil. Sayang sekali jika puluhan miliar rupiah pendapatan negara dari rakyat untuk revitalisasi pasar, tetapi pasarnya tidak berfungsi dengan baik. Sudah empat bulan lebih, pasar yang diresmikan Presiden Jokowi tidak bermanfaat. Lantas sampai kapan, Pasar Godean bisa termanfaatkan dengan baik. (Ono)