PCA Dekso dan Samigaluh Menyelenggarakan Baitul Arqom

Para peserta Baitul Arqom PCA Dekso dan PCA Samigaluh di MI Muhammadiyah Al Falaah Sentolo, Minggu (26/1/2025). (Foto: Wiradesa)

KULONPROGO – Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Dekso dan PCA Samigaluh menyelenggarakan Baitul Arqom di MI Muhammadiyah Al Falaah Sentolo, 25-26 Januari 2025. Kegiatan ini bertema “Penguatan Ideologi dan Kepemimpinan Menuju Aisyiyah Berkemajuan yang Mencerahkan”.

Baitul Arqom yang diikuti 50 kader Aisyiyah perwakilan ranting dari PCA Dekso (Kalibawang) dan PCA Samigaluh diisi dengan berbagai kegiatan. Selain materi penguatan ideologi, pengetahuan organisasi, dan pengelolaan amal usaha, juga outbond untuk menjalin kekompakan.

“Ada 11 materi yang disampaikan pada Baitul Arqom, meliputi empat materi utama dan tujuh materi dasar,” jelas Sri Lestari MPd, Ketua PCA Dekso, Minggu 26 Januari 2025. Para peserta juga digembleng agar bangga menjadi anggota Aisyiyah.

Terkait dengan ideologi Muhammadiyah, Rismiyati SSos, salah satu narasumber, menjelaskan bahwa karakter kader Muhammadiyah konsisten beramal shaleh. Dia memaparkan tentang dasar-dasar ideologi dan prinsip-prinsip ideologi Muhammadiyah.

Dasar-dasar ideologi Muhammadiyah, meliputi tauhid sebagai landasan utama. Tauhid dari Alquran dan As Sunnah. Penolakan terhadap syirik, bid’ah, dan khurafat. Kemudian Islam berkemajuan. Bersikap dinamis, rasional, dan menjawab tantangan zaman.

Baca Juga:  Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Pelatihan Desain Canva di Condongcatur

Dasar ideologi lainnya misi dakwah dan tajdid. Amar ma’ruf nahi munkar. Pembaharuan dalam aspek akidah, ibadah, sosial, dan budaya.

Peserta Baitul Arqom saat berolahraga senam di Bendung Kamijoro. (Foto: Wiradesa)

Sedangkan prinsip-prinsip ideologi Muhammadiyah, meliputi gerakan Islam. Fokus pada dakwah, pendidikan, dan sosial. Kemudian gerakan dakwah dengan amar ma’ruf nahi munkar. Mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Gerakan tajdid dengan pembaharuan ajaran Islam sesuai relevansi zaman. Gerakan berbasis jamaah dengan memperkuat ukhuwah dan kebersamaan.

Pada akhir pemaparannya, Rismiyati menegaskan ideologi Muhammadiyah adalah pedoman hidup kader berkarakter, berintegritas, dan berkemajuan. Sedangkan implementasinya harus konsisten dalam individu, organisasi, dan masyarakat. (Ono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *