Peringati Hari Perdamaian Dunia, Wahid Foundation Deklarasikan Kelurahan Damai Sinduharjo

Penandatangan prasasti Kelurahan Damai yang ditandatangani oleh Yenny Wahid, Bupati Sleman, dan Lurah Kelurahan Sinduharjo. (Foto: Istimewa)

SLEMAN – Menyambut peringatan Hari Perdamaian Dunia 2021, Wahid Foundation menggelar sejumlah rangkaian kegiatan. Di antaranya, Deklarasi Kelurahan Damai Kelurahan Sinduharjo dan Manaqib Budaya yang terdiri dari tahlil dan pertunjukan musik dan budaya pada Selasa sore sampai malam (22/09/2021), di Peace Village, Sinduharjo, Sleman.

Mengusung tema “Bersama Pulihkan Dunia”, Wahid Foundation mengajak masyarakat untuk bersama-sama memulihkan dunia, membangun perdamaian, kepedulian, dan ketahanan, dana mengubah dunia yang adil, setara, inklusif, dan berkelanjutan.

Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid mengatakan, tema yang diusung oleh Wahid Foundation di Peringatan Hari Perdamaian Dunia 2021 ini adalah sebuah ajakan dan seruan sekaligus respons terhadap situasi dunia yang terganggu akibat Covid-19. Menurutnya, setiap usaha untuk pulih dari situasi saat ini bisa dilakukan oleh semua pihak, tak hanya berpangku terhadap pemerintah.

“Pandemi ini membuktikan kepemimpinan bukan hanya dimiliki oleh pemerintah, setiap negara tak siap menghadapi wabah. Meski demikian, solidaritas, kepedulian, dan kerja sama antar warga bisa mengatasi itu semua,” katanya.

Baca Juga:  Peringati HUT ke-3, Paguyuban Masyarakat Yogyakarta di Kendari Gelar Wayang Kulit: Manfaatkan Bantuan Gamelan Ngarso Dalem

Terkait deklarasi Kelurahan Damai Kelurahan Sinduharjo, Yenny membeberkan bahwa Kelurahan Sinduharjo merupakan kelurahan atau desa pertama yang menerima program sekaligus menjadi mitra dalam program Kelurahan Damai Wahid Foundation di DIY Yogyakarta. Sebelumnya, Wahid Foundation telah mendeklarasikan sebanyak 18 desa di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Program yang diharapkan akan tersebar di seluruh provinsi ini, menekankan 3 pilar. Yaitu, pendekatan ekonomi berupa pemberdayaan ekonomi kelompok perempuan. Kedua, pilar kerukunan dan kehidupan sosial lebih harmonis, yaitu bagaimana masyarakat bisa lebih menghargai keberagaman dan kebhinekaan. Ketiga, menciptakan komunitas yang damai.

Masih menurut Yenny yang baru saja menerima penghargaan sebagai Tokoh Perdamaian dari Pemerintah Jepang beberapa hari lalu, mengatakan bahwa Program Desa atau Kelurahan Damai dengan sengaja menempatkan perempuan sebagai aktor utama dalam membangun perdamaian di lingkungan keluarga, masyarakat, dan pemerintahan lokal.

Sementara itu, Dwi Yulianti Faiz, Head of Programmes of UN Woman Indonesia berterima kasih atas bantuan seluruh pihak dalam pelaksanaan deklarasi damai Kelurahan Sinduharjo.

Baca Juga:  Lebih dari 3 Ribu Mahasiswa UGM Terima Insentif Prestasi Sebesar Rp 2 Miliar di 2022

“Deklarasi ini tidak akan terjadi tanpa ada dukungan dari semua pihak. Atas nama UN Woman saya berterima kasih kepada seluruh pihak yg terlah terlibat dalam deklarasi ini,” katanya.

Di satu sisi, ia juga sangat mengapresiasi partisipasi perempuan di lingkungan masyarakat dan pemerintahan di Kabupaten Sleman. Dalam hal ini Bupati Sleman, camat Ngaglik dan Kapolseknya yang merupakan perempuan.

“Secara khsusus, saya juga berterima kasih atas partisipasi perempuan di lingkungan pemerintahan dan masyarakat Sleman khususnya di Sinduharjo,” bebernya.

Ia juga menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang dalam masa emas bonus geografi. Sehingga menjadi sebuah peluang untuk memberikan edukasi dan penguatan bagi kaum muda untuk menguatkan mereka dari keterancaman terpapar dari ideologi ekstremisme.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo sangat mendukung program yang diinisiasi oleh Wahid Foundation. Sebab, kondisi damai yang dimulai dari desa merupakan awal terwujudnya kedamaian tingkat kabupaten.

Apalagi, Sleman turut menjadi miniatur Indonesia. Banyak golongan, suku dan agama yang jadi satu, sehingga sudah menjadi suatu kewajiban terus merawat kebhinekaan ini agar tercipta perdamaian antar orang, rumah dan lingkungan.

Baca Juga:  Nyadran di Makam Kauman, Warga Sediakan Empat Ingkung Ayam Jago

Kustini sepakat, Desa Damai bisa menjadi desain besar menciptakan peningkatan budaya masyarakat. Sebab, intisari program-program yang dikembangkan berkaitan dengan ketahanan masyarakat desa dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Ia juga berharap bahwa akan muncul banyak sosok seperti Yenny Wahid di Sleman di masa depan.

Deklarasi dan peresmian Kelurahan Sinduharjo sebagai Kelurahan Damai ditandai dengan penandatangan prasasti Kelurahan Damai yang ditandatangani oleh Yenny Wahid, Bupati Sleman, dan Lurah Kelurahan Sinduharjo.

Selanjutnya, Wahid Foundation juga akan mendeklarasikan Kelurahan Tipes Solo menjadi Kelurahan Damai di awal Oktober 2021 nanti. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *