PSHT Ranting Klirong, Sedulur Saklawase

KEBUMEN – Pencak silat, seni beladiri asli Indonesia, hingga kini masih ditekuni anak muda. Di Desa Klirong, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen salah satu perguruan pencak silat yang eksis yakni Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Klirong.

Menurut pelatih PSHT Ranting Klirong, Andi, perguruan silat yang berpusat di Madiun ini mulai dikembangkan di Klirong sejak 2018. ‘”Latihan PSHT itu meliputi latihan reguler dan latihan TC (Training Center),” ujar Andi, Selasa (8/12/2020).

Dijelaskan Andi, latihan reguler merupakan latihan ajaran PSHT yang mengarah kepada budi pekerti, sedangkan latihan TC mengarah kepada aturan dan prestasi. Sedangkan tingkatan bagi pesilat antara lain polos, jambon, hijau, putih kecil dan mori. “Di sini anggota perguruan gabungan dari semua usia mulai dari usia SMP sampai dengan yang sudah bekerja. Mereka semua saling mengayomi satu sama lain,” imbuh Andi.

Agar keguyuban selalu terjalin erat, lanjut Andi, slogan sedulur saklawase menjadi semacam kode pengikat kebersamaan antaranggota. “Sedulur saklawase berarti seluruh atlet akan tetap bersaudara sampai di mana pun dan hingga kapan pun,” ucap Andi.

Baca Juga:  PS Condongcatur Juara Grup Timur Liga Utama PSSI Askab Sleman

Selain itu, ketika atlet PSHT pergi ke luar daerah kemudian berjumpa dengan para atlet di tempat lain maka atlet tersebut dengan senang hati menganggap mereka adalah saudara. Menurut Andi, PSHT memiliki semboyan tersebut karena yang diutamakan di pencak silat PSHT justru persaudaraan atau seduluran bukan pencak silat itu sendiri.

Sedulur saklawase intinya sedulur selamanya, memberi makna dalam kehidupan lewat jalinan persaudaraan yang kuat. Bahkan melebihi ikatan saudara kandung,” tegas Andi. (Nur Anggraini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *