GUNUNGKIDUL – Pusat Studi Pancasila Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta berkolaborasi dengan Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Bersama Untuk Penguatan Nilai-Nilai Kebangsaan (DPP Rabuk Kebangsaan) Jumat 29 Januari 2021 siang menggelar aksi bakti lingkungan penanaman pohon di kawasan pantai Slili Tepus Gunungkidul Yogyakarta.
Aksi bakti lingkungan juga diikuti pula oleh sedikitnya 30 orang pelajar dan mahasiswa asal Papua yang tengah menuntut ilmu di Yogyakarta. Kegiatan ini diselenggarakan bersamaan dengan aksi bersih pantai yang rutin dilakukan pokdarwis setempat. Tujuannya selain membangun kesadaran cinta lingkungan juga memupuk kegotong royongan diantara komponen bangsa sebagai salah satu pengamalan nilai Pancasila.
Pohon yang ditanam antara lain cemara udang (casuarina equisetifolia), butun atau keben (barringtonia asiatica) dan nyamplung (calophyllum inophyllum). Ketiganya adalah jenis pepohonan yang cocok tumbuh di kawasan tanah berpasir. Selain berfungsi sebagai perindang dan penahan abrasi juga sebagai penahan angin (wind barrier).
Pepohonan tersebut juga dikenal punya kemanfaatan kesehatan bagi manusia dan kelestarian lingkungan. Cemara udang disukai sejumlah burung untuk membuat sarang. Sementara keben sering digunakan sebagai obat-obatan tradisional. Buah dari tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai obat sakit perut, obat rematik, dan dapat dijadikan sebagai obat luka. Sedangkan kulit pohon nyamplung dapat digunakan untuk obat, kayunya keras, digunakan untuk bahan pembuat perahu dan tiang kapal.
Ketua Pusat Studi Pancasila Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Ir Lestanta Budiman MHum berharap kegiatan bakti lingkungan dapat merajut simpul silaturahmi kalangan kampus dengan masyarakat sebagai salah satu esensi dari Tri Darma perguruan tinggi. Selain itu juga memperkokoh keberagaman etnis, suku, agama dan antar golongan di antara warga bangsa.
“Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi komponen masyarakat lain untuk melakukan kiprah sosial.nyata yang memberikan kemanfaatan bagi kelestarian lingkungan,” imbuhnya.
Rektor UPN Veteran Yogyakarta Dr M Irhas Effendi MSi saat melepas keberangkatan rombongan aksi bakti lingkungan dari halaman kampus mengungkapkan gerakan penanaman pohon merupakan salah satu perwujudan bela negara. Esensi bela negara tidak sekedar dimaknai secara sempit hanya dalam bidang sosial politik melainkan juga dimensi lingkungan alam. Jika lingkungan alam terjaga baik maka akan tercipta keseimbangan ekosistem yang berguna demi keberlangsungan kualitas hidup manusia.
“Bakti lingkungan di kawasan Gunungkidul juga bertempatan dengan momentum spesial yakni peringatan wafatnya Panglima Besar Jendral Sudirman 29 Januari 1950 silam. Sosok Pak Dirman pernah bergerilya di pelosok pedesaan Gunungkidul saat mempertahankan kedaulatan NKRI. Semoga semangat bela negara Pak Dirman mengilhami perjuangan generasi muda saat ini dalam mengisi kemerdekaan,” paparnya.
Acara penanaman pohon dimeriahkan penampilan seni pertunjukan khas Papua yakni tarian Yosi Pancar dan tarian Titir Tumor yang dibawakan pelajar mahasiswa Papua. Titir Tumor merupakan tarian khas Fakfak Papua Barat yang melambangkan burung cendrawasih tengah bermain sembari mencari makan.
Yanuarius Honggolian mahasiswa STPMD APMD Prodi Ilmu Pemerintahan mengaku senang dapat mengikuti kegiatan penanaman pohon. Mahasiswa asal Fakfak Papua Barat ini mengungkapkan di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini praktis mahasiswa tidak memiliki banyak kegiatan. Acara semacam ini dikatakannya dapat menjadi kegiatan alternatif positif buat kalangan muda dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Peserta lainnya Octavina, siswi klas 1 jurusan akuntansi SMK Putra Tama Bantul juga mengaku senang mengikuti kegiatan yang baru pertama kali diikutinya ini. Selain perwujudan cinta lingkungan juga dapat berkenalan dengan kakak-kakak mahasiswa Papua lainnya. Pelajar asal Boven Digul Merauke yang baru tiga bulan tinggal di asrama sekolah ini mengaku betah berdomisili di Yogya karena keramahan warganya.
Sementara menurut Calvin mahasiswa manajemen kesehatan Ahma Dharmala Yogyakarta asal Serui Papua kegiatan penanaman pohon dapat menjadi sarana pembauran sekaligus memupuk persatuan dan kesatuan antar warga masyarakat yang memiliki latar belakang suku, agama dan golongan yang berbeda. Di samping itu juga menjaga kelestarian alam lingkungan.
Sementara itu salah satu tokoh warga Pantai Slili Rimba menyambut baik kegiatan bakti lingkungan penanaman pohon. Terlebih dilakukan bertepatan dengan musim penghujan sehingga peluang hidupnya besar. Diakui jumlah pepohonan yang ada pada saat ini di kawasan Pantai Slili masih belum optimal. Terdapat bekas laguna yang telah diupayakan warga secara swadaya menjadi spot berwisata yang masih membutuhkan upaya penghijauan.
“Kami mewakili warga mengucapkan terimakasih atas kepedulian para pihak menghijaukan kawasan Pantai Slili. Semoga ke depan dapat memberikan kemanfaatan bagi masyarakat dan semakin menambah daya tarik kehadiran wisatawan yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan warga pesisir,” ungkapnya.
Pantai Slili yang berada di Desa Sidoharjo Tepus salah satu destinasi wisata pantai unggulan di Gunungkidul. Posisinya bersebelahan dengan Pantai Sadranan di sisi timur dan Pantai Krakal di sisi barat. Pantai Slili dikenal sebagai wisata snorkeling. Sejauh ini wisata pantai menjadi penyumbang terbesar pendapatan asli daerah Kabupaten Gunungkidul. (*)