KEBUMEN – Gazebo glugu dibangun di sejumlah objek wisata di Kebumen. Di objek wisata Pantai Menganti jumlah bangunan gazebo glugu bahkan mencapai puluhan unit. Adanya gazebo glugu mempercantik lokasi wisata lantaran penampilan unsur etniknya. Secara fungsional berguna bagi wisatawan untuk beristirahat ngiyup sambil menikmati panorama pantai.
“Sekolah dan objek wisata paling banyak pesan gazebo. Objek wisata Pantai Menganti, objek wisata Jembangan dua objek wisata di Kebumen yang banyak memasang gazebo glugu,” ucap Muhammad Maklum, perajin gazebo glugu dari Kebulusan, Pejagoan.
Menurut Maklum, kayu glugu yang pantas dipilih buat material gazebo ialah kayu glugu usia tua sekitar 35 tahun sehingga kayunya keras, corak serat kayu berwarna coklat kehitaman. “Yang dipakai kayu glugu bagian bawah. Kulit kayu dikupas. Dibikin bulat lurus sebagai tiang gazebo pakai mesin bubut. Dikasih lobang tempat menyambung antarbagian, gazebo siap dipasang,” kata Maklum kepada wiradesa.co, Selasa 3 Mei 2022 petang.
Pada bagian atap dipasang genteng sesuai selera. Pilihannya bisa genteng jawa lawasan, genteng press plenthong, kodok, dan yang paling sering diminta konsumen yakni genteng sirap kayu. “Untuk keawetan gazebo glugu, pengolahan kayu terlebih dahulu dikasih ter, diberi cairan antirayap, finishing pakai pelitur,” ujar Maklum yang menekuni gazebo glugu sejak 2006.
Ia menuturkan, meski dipilih kayu glugu usia kisaran 35 tahun namun stok kayu tak sampai kekurangan. Pengerjaan gazebo glugu berbagai ukuran mulai 2×2 meter hingga 3×3 meter butuh waktu 15-20 hari. Digarap oleh 2-3 orang tenaga kerja ahli. “Harga sesuai ukuran. Harga produsen terkecil 2×2 meter sekitar Rp 7,5 juta,” ujarnya. (Sukron)