KLATEN – Jalur perahu wisata di Rowo Jombor Klaten kini dipenuhi enceng gondok. Tumbuhan air ini menyulitkan laju perahu dan tidak jarang mesin perahu mati, karena motornya terlilit rumpun enceng gondok.
Naik perahu mengitari rawa, menjadi pilihan utama para wisatawan yang berkunjung ke Rowo Jombor Klaten. Karena selain murah, wisatawan bisa menikmati indahnya pemandangan alam di sekitar Krakitan Bayat dari tengah rawa.
Saat Lebaran biasanya menjadi masa panen bagi pemilik atau pengemudi perahu wisata di Rowo Jombor. Namun Lebaran tahun 2022, merupakan masa sulit dan memprihatinkan bagi pemilik perahu. “Banyaknya enceng gondok di sini menyebabkan pendapatan kami turun drastis,” ujar Rokhim, pengemudi perahu wisata Sang Maestro, Rabu 4 Mei 2022.
Dengan penuhnya enceng gondok, maka berpengaruh pada minat wisatawan untuk naik perahu. Biasanya pada tengah hari, sudah beberapa kali putaran. Namun pada Rabu (4/5/2022) pukul 14.00 baru tiga kali putaran. Itu saja jumlah penumpangnya tidak penuh.
Banyaknya tumbuhan enceng gondok, menghambat laju perahu. Setiap satu perahu dijalankan oleh dua orang. Satu orang pengemudi dan satu orang bertugas menyibakkan atau menyingkirkan enceng gondok dengan tongkat.
Ketika Wiradesa ikut naik, beberapa kali mesin perahu wisata mati di tengah hamparan enceng gondok. Ternyata ada rumpun enceng gondok yang terlilit baling-baling mesin perahu. Sehingga salah satu awak perahu, harus membersihkan dulu.
Rokhim salah satu pengemudi perahu wisata menuturkan dulu pemilik perahu rajin menyemprotkan obat untuk mematikan enceng gondok. Namun cara itu sekarang dilarang oleh pengelola Rowo Jombor, karena enceng gondok yang mati itu menyebabkan pendangkalan rawa.
Pihak pengelola berusaha membersihkan enceng gondok dengan cara diambil atau dinaikkan ke pinggir jalan. Namun ternyata pertumbuhan enceng gondok cepat sekali. Tiga hari saja tidak diambil, maka akan tumbuh dengan lebat dan beberapa hari, sudah memenuhi berbagai sisi rawa.
Banyaknya enceng gondok sangat berpengaruh pada fungsi dan keberadaan Rowo Jombor. Jika tidak tertangani dengan segera, maka akan cepat terjadi pendangkalan, dan berdampak negatif pada sektor pariwisata. (Ono Jogja)