BANTUL – Sekolah Jurnalisme Desa (SJD) angkatan ke-2 yang diselenggarakan Wiradesa.co diikuti 35 pemuda-pemudi desa daerah Bantul. Mereka belajar, berkarya, dan berbagi potensi destinasi wisata desa.
Sebenarnya, setiap angkatan pesertanya dibatasi hanya 25 orang. Namun, di Kabupaten Bantul ternyata sangat banyak pemuda-pemudi desa yang berminat. Sangat antusias untuk mengikuti program SJD dengan tagline “Belajar, Berkarya, dan Berbagi” ini.
Pada sesi awal, 35 peserta mengenalkan diri dan menyampaikan potensi desanya masing-masing. Setiap desa punya karakteristik, ciri khas, dan potensi yang berbeda-beda serta bisa terus dikembangkan.
Aji Santoso, pemuda desa Canden menyampaikan di desanya ada banyak potensi yang bisa terus dikembangkan. Salah satu di antaranya di Desa Canden terdapat kelompok “Seruni Putih” yang beranggotakan para perajin dan penjual jamu gendong.
“Ada juga kerajinan kulit dan souvenir. Kemudian wisata budaya ada wayang dan jatilan,” paparnya di antara peserta Sekolah Jurnalisme Desa angkatan ke-2 yang berlangsung di Resto Seribu Batu, Mangunan, Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 15 April 2023.
Pemuda desa Srimulyo, Dito Pratama Putra, mengatakan di desanya saat ini ada 20 destinasi wisata. Mulai dari wisata budaya, wisata air, wisata pegunungan, hingga wisata kuliner.
“Wisata yang ada saat ini salah satunya Pasar Kebon Empring, Taman Tempuran Cikal, Gerbang Banyu Langit, Taman Nggirli, dan Bukit Tompak,” kata Putra. Tentunya potensi wisata desa tersebut sangat besar untuk dikembangkan sebagai daya tarik ekonomi dan bisnis di bidang industri pariwisata.
Pada sesi selanjutnya, Founder Wiradesa.co dan penggagas Sekolah Jurnalisme Desa, Sihono HT, menanamkan mindset agar pemuda desa bersama-sama mengembangkan beragam potensi desa melalui karya. Karyanya bisa berupa teks, foto, video, dan grafis.
Karyanya nanti bisa dibagikan ke publik melalui berbagai platform. Bisa melalui media maintrem maupun media sosial. Bisa juga diupload melalui portal berita wiradesa.co atau di website desa masing-masing.
“Tidak perlu berpikiran harus bagus atau gak. Semua butuh proses. Dan hal terpenting terus mencoba membuat karya,” tegas Sihono HT.
Sekolah Jurnalisme Desa angkatan ke-2 yang diikuti 35 pemuda-pemudi desa berlangsung selama dua hari, Sabtu-Minggu (15-16/04/2023), di Resto Seribu Batu Mangunan. Angkatan pertama telah diselenggarakan di Kulonprogo pada bulan Maret yang lalu. Untuk angkatan ke-3 dan ke-4 akan diselenggarakan di Gunungkidul dan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Ilyasi)