Suasana di Taman Noeng Muhadjir kompleks Kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sabtu (18/10/2025) tampak ramai. Ratusan mahasiswa PG PAUD duduk lesehan beralaskan tikar mendengarkan cerita dan berdiskusi bersama Rona Mentari.
Rona Mentari, storyteller, pendiri Rumah Dongeng Mentari dihadirkan HIMA PG PAUD untuk menjadi narasumber pada Seminar Dongeng 2025. Seminar ini tidak di dalam kelas atau dalam ruangan, tetapi di luar kelas, di taman yang rindang dan bersejarah.
Di hadapan 124 mahasiswa PG PAUD, Juru Dongeng Keliling ini menegaskan bahwa dongeng itu disukai anak-anak usia dini. Dongeng juga mudah untuk menyampaikan nilai, bisa menumbuhkan empati, dan mengasah imajinasi.
Dengan pendidikannya sebagai alumni International School of Storytelling Inggris dan pengalamannya tampil di berbagai daerah di Indonesia dan berbagai negara di luar negeri, Rona Mentari meyakinkan para calon guru TK/PAUD bahwa dongeng bisa dijadikan cara pendidik untuk menanamkan dan menumbuhkan karakter peserta didik.
Inisiator Pagelaran Dongeng Jogja, Awicarita Festival, dan Imagine-Nation Indonesia, pernah diundang dan tampil mendongeng di Wellington Storytellers Café New Zealand, Sydney International Storytelling Festival Australia, 398.2 Storytelling Festival Singapore, Varanasi Children’s and Storytelling Festival India, dan berbagai event dongeng di luar negeri.
Selain berbagi pengalaman tampil mendongeng di berbagai event, pendiri Rumah Dongeng Mentari ini menampilkan pertunjukkan dongeng di Taman Noeng Muhadjir. Dia mempraktikkan pemilihan cerita, suara, ekspresi, dan gestur agar dongeng yang dibawakan menjadi menarik audiens.
Para calon guru PAUD antusias mengikuti dan terlibat dalam pementasan dongeng di tempat terbuka. Mereka tidak hanya mendengarkan saja, tetapi juga berteriak menirukan suara tokoh yang dibawakan Sang Juru Dongeng Keliling.

Ketua HIMA PG PAUD 2025 Aghna Nuria Salisa yang mendorong panitia untuk mendatangkan pendongeng Rona Mentari. Karena selama ini dia mengikuti aktivitas pendongeng ini melalui media sosial dan instagramnya. Pengikutnya hampir 40 ribu orang dan kebanyakan guru dan peminat dongeng.
Salah satu peserta Seminar Dongeng 2025, Laila mengaku bukan mahasiswa PG PAUD UNY tetapi alumni Universitas Ahmad Dahlan. Dia sengaja ikut dan bertemu Rona, karena dulu pernah menjadi volunter Rumah Dongeng Mentari.
Sedangkan Ketua Pelaksana Seminar Dongeng 2025, Zahwa Ayu Afifah, mengaku bangga dan senang bisa menghadirkan pendongeng yang tidak hanya terkenal di tingkat nasional, tetapi tingkat internasional. “Alhamdulillan yang hadir cukup banyak, tercatat ada 124 orang,” ujar Zahwa.

Dari buku tamu, tercatat juga ada dua dosen yang hadir, yakni Dr. Prayitno S.Pd, M.Pd dan Dr. Nur Cholimah S.Pd, M.Pd. Materi yang disampaikan Rona Mentari akan dijadikan pertanyaan yang harus dijawab oleh para mahasiswa PG PAUD, peserta Seminar Dongeng 2025. (Ono)








