SDIT LHI: Siapkan Calon Pemimpin Peradaban dengan “Save Our Earth”

Performance siswa kelas 2 saat LHI Student Expo, Sabtu (28/5/2022). (Foto: Wiradesa)

YOGYAKARTA – Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Luqman Al Hakim Internasional (LHI) menggelar LHI Student Expo (LSE) di halaman sekolahnya Jl. Karanglo, Modalan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu 28 Mei 2022. Kegiatan yang dirancang sebagai bagian untuk menyiapkan calon pemimpin peradaban ini mengambil tema “Save Our Earth”.

LHI Student Expo menggelar dua kegiatan, yakni performance atau unjuk penampilan para siswa mulai kelas 1 sampai 5 dan pameran hasil project pembelajaran. Para siswa bersemangat dan antusias tampil di hadapan para pajabat pemerintahan, yayasan, ustadz, ustadzah, dan orangtua atau wali siswa.

Hadir pada puncak pembelajaran, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Bantul Drs Isdarmoko MPd MMPar, Ketua Jaringan Sekolah Islam Terpadu Wilayah DIY, Dr Ahsanul Fuadi, dan hampir semua orangtua atau wali murid SDIT LHI. “Alhamdulillah, para siswa sholeh sholehah, bersemangat untuk tampil dan orangtua serta wali siswa antusias mendampingi putra putrinya,” ujar Mulatiningsih SPd Gr, Kepala SDIT LHI, saat menyampaikan sambutan.

Baca Juga:  Siswa SMK Negeri 1 Pleret Kerja Lapangan

Kepala SDIT LHI dan juga ustadz ustadzah merasa senang, bangga, dan bahagia melihat para siswa bersemangat untuk mengekpresikan diri. Setelah mendapat pembelajaran tematik tentang kepedulian lingkungan, terjun langsung ke lapangan, dan para sholeh sholehah membuat karya. Hasil karya siswa yang sesuai dengan tema yang ditentukan, kemarin dipamerkan.

Dalam proses belajar mengajar di SDIT LHI, ada tujuh literasi yang diajarkan kepada sholeh sholehah, yakni meliputi aspek spiritual, moral, intelektual, fisik, interpersonal, kultural, dan sosial. Pada aspek sosial merupakan fase kepedulian. Menebarkan kemanfaatan bagi kehidupan. “Dengan peduli terhadap lingkungan, diharapkan para siswa nantinya mampu menjadi pelayan Allah di alam bumi,” tegas Ustadzah Mulati.

Ustadzah Mulati sebagai kepala sekolah, membuka diri untuk menerima masukan dari berbagai pihak, khususnya dari para orangtua atau wali siswa. Masukan itu akan semakin menguatkan budaya kerja guru di SDIT LHI. Ada tujuh nilai budaya kerja di sekolah ini, yakni relegius, peduli, disiplin, apresiatif, integritas, pembelajar, dan antusias.

Ustadzah Aya dan Ustadz Fajar Bersama siswa kelas 2 B SDIT LHI. (Foto: Istimewa)

Dr Ahsanul Fuadi, mewakili Jaringan Sekolah Islam Terpadu Wilayah DIY, mengungkapkan bahwa standar mutu di SDIT LHI melebihi sekolah-sekolah yang lain. Karena di sekolah ini memiliki kekhasan dan itu menjadi keunggulan sekolah di bawah Yayasan Pionir Pendidikan Indonesia. “Jadi bapak ibu yang anaknya sekolah di sini, nanti kalau cari SMP sebaiknya tetap di sini aja,” kata Ahsanul Fuadi.

Baca Juga:  Jazz Syuhada: Sosialisasi Pancasila Melalui Seni, Musik dan Budaya

Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Bantul, Drs Isdarmoko MPd MMPar memberi apresiasi kepada para guru dan pengelola SDIT LHI. Peran para guru swasta sangat besar untuk memajukan pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah Bantul. “Pendidikan itu merupakan pelayanan dasar dari pemerintah. Namun pemerintah sangat mengapresiasi jika ada pihak swasta yang berperan untuk mendidik bangsa,” ujar Isdarmoko.

Isdarmoko memaparkan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah meluncurkan program Merdeka Belajar. Kemudian tahap selanjutnya ada program Sekolah Penggerak. Implementasi dari Merdeka Belajar, antara lain sekarang sudah tidak ada ujian nasional, tidak ada USBN, dan kelulusan siswa ditentukan oleh sekolah masing-masing.

Pelaksanaan unjuk kebolehan para siswa, dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama untuk kelas 1, 2, dan 3 berlangsung mulai pukul 07.00 sampai 09.00 dan sesi kedua untuk kelas 4 dan 5 mulai pukul 10.00 sampai 11.30. Usai performance, para siswa dan orangtua melihat pameran hasil karya siswa. Penampilan dan karya yang dipamerkan, sudah menunjukkan jika para siswa SDIT LHI memang benar-benar disiapkan untuk menjadi pemimpin peradaban. Menjadi pelayan Allah di muka bumi. (*)

Baca Juga:  IPM PW Jateng dan Pemuda Kwaren Menggali Potensi Pemuda Desa dalam Isu-isu Perdesaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *