Sedekah Sepatu Bantu Siswa di Desa Kalitengah, Kabupaten Banjarnegara

Yuspita Palupi (berkerudung putih) menyerahkan bantuan bersama tim Sedekah Sepatu. (Foto: Wiradesa)

BANJARNEGARA – Pegiat sosial Sedekah Sepatu Yuspita Palupi kembali menyerahkan, bantuan kepada sejumlah anak sekolah di Desa Kalitengah, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara. Founder Sedekah Sepatu ini bersama tim Sedekah Sepatu datang ke Kalitengah, sembari membawa sepatu sekolah sebagai bentuk dukungan pada sejumlah siswa di desa tersebut, untuk tetap semangat menuntut ilmu.

“Saya berharap bisa terus semangat, melanjutkan sekolah. Jangan menjadikan keterbatasan menjadi penghalang untuk maju,” kata ibu cantik satu anak ini.

Gerakan sedekah sepatu yang berhome base di Purbalingga Jateng ini juga menyalurkan donasi berupa juz’ ama yang memang sangat dibutuhkan para murid MIM Kalitengah.
“Meski kegiatan KBM belum bisa dilakukan karena pandemi, semoga donasi buku dan sepatu yang kita bawa bisa bermanfaat besok ketika pembelajaran tatap muka sudah bisa dilakukan,” ujarnya.

Sementara itu, Asifa Nur Hasanah, murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah Kalitengah, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara. Setiap hari dia berjalan selama satu jam menuju sekolah. Asifa tak sendiri, dia yang tinggal di Desa Kaliajir ini memiliki dua teman senasib. Yakni Irfan Julianto dan Andini Lestari.

Baca Juga:  Respons Masyarakat Terkait Penambahan Masa Jabatan Lurah, Ini Hasil Penelitiannya

Sudah hampir lima tahun ketiganya melakukan aktivitas ini. Sebelum pandemi Covid-19, Asifa dan temannya berangkat bersama sekira pukul 06.00 WIB dari rumah. Berbekal air minum dan makanan dari rumah, mereka melalui jalan setapak yang cor-corannya sudah mengelupas, mendaki bukit untuk sampai ke sekolah.

“Mereka memang nggak ada pilihan lain. Mau nggak mau, demi bisa sekolah. Jalan kaki satu jam adalah salah satu perjuangan mereka untuk bisa mengenyam pendidikan,” kata Kepala MIM Kalitengah Partoyo.

Di Kalitengah, ada tiga sekolahan. Yakni SD 1 Kalitengah, SD 3 Kalitengah, dan MIM Kalitengah. Namun letaknya saling berjauhan. Sementara itu, MIM Kalitengah adalah sekolah dengan jarak terdekat dengan rumah Asifa dan teman-temannya.

“Ini adalah tantangan juga bagi kami sebagai pendidik. Terlebih melihat mereka itu anak-anak yang pandai. Jadi sayang kalau sampai tidak sekolah,” ujar Partoyo. (Prima Intan DI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *