SMSI Lobar Gelar Halal Bi Halal: Merajut Kebersamaan Dalam Perbedaan

Serikat Media Siber Indonesia Cabang Lombok Barat saat menggelar halal bihalal. (Foto: Istimewa)

LOMBOK BARAT – Serikat Media Siber Indonesia Cabang Lombok Barat mengadakan halal bihalal dengan Tema “Merajut Kebersamaan Dalam Perbedaan”. Kegiatan ini dihadiri Bupati Lobar, Anggota DPD RI, beberapa Anggota DPRD Lobar, Toga Toma Kabupaten Lobar dan pejabat lainnya.

Dalam sambutannya Ketua SMSI NTB H. M Syukur mengatakan bahwa peran media sangat penting dalam merekatkan perbedaan khususnya dalam dunia politik.

Tak hanya itu, Ketua SMSI NTB juga menjelaskan bahwa media bisa berperan dalam menyajikan informasi yang positif sesuai program pemerintah daerah khususnya pemda Lombok Barat.

Sementara itu, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid S.Ag menyampaikan
rasa bangga, rasa senang atas terlaksananya acara ini terlebih memasuki tahun politik dan temanya pun sangat pas.

“Di tahun politik ini cara berpikir kita berubah yakni gimana caranya lawan harus dikalahkan dengan cara yang sportif yakni melalui Pemilu sesuai peraturan perundang undangan,” ujarnya.

Lebih lagi, sambung Bupati Lobar, lawan dan musuh memiliki arti yang berbeda dimana musuh saling bunuh. “Kalau lawan kita saling dulu-duluan di depan, saling duluan menuju ke atas dalam politik. Ditahun politik ini harus berfikir untuk menjadi lawan bukannya musuh,” ujar Bupati Lombok Barat.

Baca Juga:  109 Warga Binaan Rutan Kelas IIB Purbalingga Mendapat Remisi Hari Raya Idul Fitri

Selain itu, H. Fauzan Khalid juga mengatakan bahwa peran media dalam kontestasi politik lebih luas dan sangat dibutuhkan. Media memiliki peran sangat penting untuk merekatkan dalam kontestasi politik tahun ini.

“Media harus menyampaikan informasi yang benar, tangkal berita berita berita hoax dan menciptakan stabilitas saat kontestasi politik mendatang,” tuturnya.

“Mungkin diantara hadirin ada yang pernah menjadi korban media, termasuk saya baru baru ini. Namun saya yakin perusahaan media yang tergabung dalam SMSI bekerja dan menjalankan tupoksinya sesuai dengan kode etik jurnalistik sebagaimana ketentuan UU Pers,” curhatnya.

Tak hanya itu, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid juga meminta Media agar bisa membedakan mana berita hasil wawancara dan mana hasil diskusi biasa yang tidak perlu dipublis, mana berita yang layak tayang dan berita tidak layak tayang.

“Maaf, kadang kadang kita hanya diskusi di berugak tiba tiba sudah dijadikan berita dan saya kira kurang baik,” ujar Bupati Lombok Barat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *